Mohon tunggu...
ibs
ibs Mohon Tunggu... Editor - ibs

Jika non-A maka A, maka A

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Rindu Berlusconi

23 Desember 2019   08:57 Diperbarui: 23 Desember 2019   09:03 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Calciopoli seperti 'berkah' laten bagi Milan. Sebab mereka mampu juara Champions --bertajuk "balas dendam" melawan Liverpool-- di musim yang sama. Sealigus menjadikan gelar Champions ketujuh mereka sepanjang sejarah. Namun itu juga menjadi final Champions terakhir Milan hingga saat ini, setidaknya di bawah rezim Berlusconi.

Sangat disayangkan sebenarnya, padahal, entah oleh siapa, Milan diklaim sebagai pemilik DNA Liga Champions. "Liga Champions adalah DNA kami!" ucap Adriano Galliani, dikutip dari ESPN.

Sedangkan di kompetisi lokal, terakhir kali juara pada musim 2010/11. Ada rentang waktu cukup lama untuk tidak juara di situ, bila dihitung hingga musim kemarin (2015/2016). Ini adalah rentang waktu terlama kedua Milan tak meraih Scudetto. Sebelumnya terjadi di musim 2003/04 yang baru juara di musim 2010/11.

Eksistensi Milan mulai dipertanyakan. Pemain bintang tak kunjung tampak di San Siro. Berlusconi mulai jadi kambing hitam. Rezimnya goyang.

Tanda-tanda rezim Berlusconi akan runtuh mulai terlihat. Skandal seks dengan wanita penghibur, artis, hingga presenter televisi terkuak. 2007 menjadi hal paling mengejutkan.

Taipan asal Italia itu pernah berkata, "Andai saja saya belum menikah, saya akan menikahimu sekarang juga," kepada seorang gadis cantik bernama Maria Carfagna. Istri Berlusconi, Veronica Lario, meminta maaf kepada publik. Tak tahan dengan kelakuan bejat suaminya, Veronica ajukan cerai pada 2009, dan baru pada 2010 keduanya resmi berpisah.

Berlusconi mulai resah tapi belum kehabisan akal. Ia coba jadikan anak sulungnya Barbara Berlusconi jadi penerus --yang menurut saya lebih cocok jadi model karena paras cantik nan bohay atau ala-ala jadi Kim Kadarshian dari Italia.

Akhir Desember 2013 Barbara resmi jadi wakil presiden dan CEO Milan. Padahal Barbara sama sekali tidak punya latar belakang sepak bola. Dirinya hanya --walaupun lulus dengan predikat cumlaude-- jebolan Filsafat Vita-Salute San Raffaele University.

Begitu terpilih, Barbara galakkan potensi pemain muda di Milan sebagai kampanye dirinya, yang semata hanya untuk meraih simpati tifosi. Tetapi kampanye itu tak lebih dari dalih karena Milan tak lagi punya uang. Utangnya menumpuk.

Barbara Berlusconi | ANSA/MATTEO BAZZI
Barbara Berlusconi | ANSA/MATTEO BAZZI
Skema mantan Perdana Menteri Italia ini tak berjalan lancar. Keputusan ditunjukknya Barbara banyak mendapat pertentangan.

"Barbara bekerja dengan baik atau tidak, itu tergantung orang-orang di sekelilingnya. Tapi, dalam pendapat saya, Barbara bukanlah orang yang paham akan sepakbola," cibir Paolo Maldini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun