Hal fundamental lainnya adalah soal keuangan. Mafhum kita tahu kalau Wenger adalah seorang ekonom. Lulusan Magister Ekonomi ini begitu piawai mengatur keuangan klub. Terbukti dengan sedikitnya biaya pengeluaran yang dibutuhkan Wenger untuk belanja pemain.
Dalam setahun, mengutip Goal, menurut chairman Arsenal Peter Hill-Wood, mengumpamakan, Wenger hanya membutuhkan dana 5 juta paun dalam setahun. Hebatnya, pemain yang ia dapatkan dengan harga rendah mampu ditransfer ke klub lainnya dengan harga selangit.
Contoh paling jelas, tentu, Nicolas Anelka. Ia didatangkan dari Paris St Germain dengan hanya 500 ribu paun ketika itu. Anelka bukan pemain murah yang murahan. Nyatanya, Real Madrid kepincut dan kemudian penyerang Prancis itu dibandrol menjadi 22,3 juta paun dua tahun kemudian. Dan Anelka hanyalah satu contoh dari banyaknya pemain serupa. Contoh lain adalah Thiery Henry dan Francesc Fabregas.
Rasanya tak salah kalau Arsenal tetap mempertahankan Wenger meski nilgelar beberapa musim sebelum 2013. Karena, apa guna menjadi juara kalau keuangan tim selalu loss. Mungkin saja begitu yang dianut bisnis sepakbola modern. Lagi pula tak banyak pelatih di dunia yang memiliki keahlian seperti Wenger.
Memang, semenjak kemenangan fenomenal 2003/2004 gelar Arsenal mandek. Ia baru bisa melepaskan dahaga gelar pada 2013 lalu, itu pun hanya dengan FA Cup dan Community Shield.
Tetapi dan dengan sedikit pemaparan tadi, rasanya tidak adil kita sebagai fans untuk menilai Wenger hanya dari gelar tanpa tahu apalagi yang dilakukannya demi tim kebanggaan publik London ini. Sebaliknya, baiknya kita menghitung kembali sebagai fans, apa yang sudah kita berikan untuk Arsenal.
Wenger sendiri memiliki klasifikasi fans yang dibagi menjadi empat kategori. Pertama, ada fans yang membayar sekali untuk menyaksikan pertandingan akbar. Kedua, ada fans yang memang sebagai penonton, ingin melihat pertandingan. Biasanya dua kategori ini berusia 40-60 tahun.
Kategori ketiga, adalah pendukung klub. Ia mendukung klubnya dan menyaksikan sebanyak mungkin pertandingan. Sedangkan Kategori keempat, yakni penggemar kisaran usianya 15-25 tahun dan rela memberikan semua uangnya kepada klub.
Dan kategori terakhir, fans begundal: yang menghitung kesuksesan sebuah tim dari jumlah gelar. Biasanya mereka punya lebih dari satu tim unggulan, lalu merasa paling fandom; dengan tidak pernah menonton bola; cukup mengakses livescore.com sebagai pembuktiannya; dan, ia tak pernah menghabiskan uangnya untuk Arsenal.
Tentu, kategori terakhir adalah kategori menurut saya.
Sekian.