Mohon tunggu...
ibs
ibs Mohon Tunggu... Editor - ibs

Jika non-A maka A, maka A

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ketimbang Industri Lain, Sepak Bola Tidaklah Seberapa

6 Maret 2018   19:11 Diperbarui: 6 Maret 2018   19:44 1103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: independent.co.uk

Tiga tahun berselang Real Madrid masih menjadi klub terkaya dengan 540,7 juta USD, dan Manchester United dengan nilai 440,3 juta USD.

Namun di tahun lalu Manchester United sukses menggeser singgasana Madrid sebagai pemuncak daftar tim dengan pendapatan terbesar di dunia. Kekayaan Setan Merah mencapai 826,6 juta USD. Tim terkaya selanjutnya ditempati Barcelona diurutan kedua dengan kekayaan 744 juta USD dan Real Madrid 743,9 juta Euro. Ketiga klub punya persamaan, yakni sisi komersial menjadi penyumbang pendapatan terbesar, sisanya dari hak siar dan tiket pertandingan.

Berbagai gemerlapnya bisnis sepakbola dan besarnya pendapatan dari tim-tim itu tadi rupanya masih tak seberapa dengan perusahaan-perusahaan yang nyaris tak terdengar. Titanium Metals atau TIMET, misalnya. Mungkin hanya segelintir orang pernah mendengar nama perusahaan yang didirikan 1950 ini. Wajar, TIMET merupakan perushahaan kecil di antara perusahaan-perusahaan publik di Amerika yang terdafar dalam indeks S&P 500 --indeks pasar saham Amerika.

Di tahun 2008 TIMET berhasil menghasilkan laba kotor mencapai 1,5 miliar USD. Sekali lagi, TIMET bukan perusahaan besar. Bandingkan dengan pendapatan kotor raksasa minyak Exxon, dalam S&P 500, pendapatan kotornya 400 kali lebih banyak ketimbang TIMET.

Perbandingan lainnya, masih di tahun sama, rata-rata klub di Liga Inggris --sebagai liga paling populer di dunia-- menghasilkan pendapatan rata-rata 150 juta USD, sedangkan toko outlet di Inggris, Teco, punya pendapatan mencapai 100 juta USD. Tetapi total itu baru dihitung dari 20 cabang besar dan kecil Teco --yang notabene punya 600 cabang outlet.

nb: Tulisan ini diambil dari blog pribadi dan sudah banyak penggubahan.

sumber: Soccernomics, Deloitte

sumber gambar: independent.co.uk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun