Mohon tunggu...
Ibnu Sadidan Fil Iman
Ibnu Sadidan Fil Iman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Kedokteran Hewan

Hai.. semuaa.. aku Ibnu. Mahasiswa S1 Kedokteran Hewan dari Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Mahkluk Beracun, Namun Sayang Bumi

19 Juni 2024   11:15 Diperbarui: 19 Juni 2024   12:57 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
  Gambar Kaki seribu bintik kuning Pinterest/Beauty Travelling Inc

Sains Fakta!

Bagi kamu yang mempunyai kebun atau kamu yang suka beraktivitas di halaman rumah mungkin kamu pernah atau bahkan sering melihat makhluk ini. Mereka sering kita lihat merayap di tanah dan akan menggulung tubuhnya bila disentuh. 

Jika kamu belum pernah melihat makhluk ini berarti kamu tidak punya tanaman di sekitar rumah kamu atau kamu tinggal terlalu jauh dari taman atau kebun, karena hewan ini adalah makhluk yang cukup umum dan tersebar di seluruh benua kecuali Antartika. 

Kalau kamu penasaran dan ingin melihat mereka, cukup perhatikan area taman yang lembab dibalik dedaunan yang membusuk. Dan kamu mungkin akan melihat makhluk berkaki banyak dengan titik-titik kuning cerah di pinggir tubuhnya bergerak menjelajahi tanah. Kemudian, jika kamu perhatikan lebih dekat, kamu akan melihat titik-titik bersegmen di tubuh mereka. Ini adalah kaki seribu bintik kuning, alias Kaki Seribu Almond atau Kaki Seribu Sianida dari Ordo Polydesmida .

Mungkin banyak yang terkejut ketika mendengar sianida !!? Betul, makhluk ini memiliki kemampuan mensekresikan sianida untuk mengusir para predator. Tapi sebelum membahas sianida, mari kita cocokkan nama mereka di beberapa daerah karena distribusinya yang luas.     Kaki Seribu Bintik Kuning memiliki banyak nama di seluruh dunia. Di Indonesia mereka juga dikenal sebagai Luing Hitam Kuning, Ulat Gagak hingga Joyo Gading. Bagaimana di tempat kamu? Apa nama makhluk ini di sana, tulis di kolom bawah komentar artikel ini ya.             

Meskipun bentuknya seperti ulat, ini bukanlah ulat. Dalam ilmu biologi, ulat adalah Larva dari serangga biasanya akan bermetamorfosis menjadi ngengat kupu-kupu atau kumbang. Tapi ini adalah anggota filum Arthropoda, subfilum Myriapoda, kelas Diplopoda,  ordo Polydesmida. 

Kemudian yang sering terlihat di Indonesia antara lain Chondromorpha xanthotricha, Anoplodesmus saussurii, Orthomorpha coarctata dan Harpaphe haydeniana. 

Semuanya memiliki tubuh berwarna hitam yang dihiasi bintik kuning yang mencolok sebuah pertanda kalau mereka adalah spesies aposematik bintik kuning ini merupakan peringatan bagi calon predator.  

Ketika merasa terancam mereka akan menggulung menjadi spiral dan mensekresikan hidrogen sianida yang aromanya sangat mirip dengan almond panggang, tapi tenang jumlah sianida yang dikeluarkan oleh kaki seribu ini tidak cukup untuk mengakibatkan dampak yang serius pada manusia, tapi tetap saja jangan dianggap remeh, Pikirkan kembali kalau mau memegang hewan ini atau cuci tangan sesegera mungkin jika tidak sengaja menyentuh karena tingkat resistensi manusia terhadap zat tertentu berbeda-beda. 

Ada laporan kalau sianida kaki seribu akan menimbulkan noda pada kulit atau menghadirkan sensasi terbakar dan melepuh pada kulit yang sensitif.  Meskipun tidak mematikan, sianida dalam dalam jumlah kecil dapat mengiritasi mata, hidung dan mulut. 

Ada laporan tentang anak anjing dan anak kucing yang keracunan. Mulut berbusa dan muntah setelah diketahui ternyata mereka memakan kaki seribu ini. Oleh karena itu jumlah sianida yang tidak berbahaya bagi manusia ini bisa jadi mematikan bagi makhluk berukuran kecil seperti burung dan binatang tersayang peliharaan kita.

Para ilmuan menemukan bahwa kaki seribu ternyata memiliki sifat kebal terhadap sianida bahkan beberapa spesies mampu memproses sianida tersebut dan mengubahnya menjadi bahan kimia yang tidak berbahaya. Meskipun jumlahnya melimpah dan memiliki peran yang sangat penting, sayangnya kaki seribu bintik kuning masih kurang diteliti. 

Ada lebih dari 12.000 spesies kaki seribu yang telah diidentifikasi secara global. Namun para peneliti memperkirakan jumlah spesies mereka di bumi lebih dari itu mungkin berkisar antara 15.000 hingga 80.000 spesies saat ini. 

Ada setidaknya 3.000 spesies kaki seribu bintik kuning yang dapat dengan mudah ditemukan. Mereka tidak terancam punah namun karena kerusakan habitat dan polusi populasi, mereka dikhawatirkan mengalami penurunan. Dan karena kurangnya pengetahuan banyak manusia membasmi mereka karena takut kehadiran mereka akan membawa kerusakan pada tanaman, padahal yang terjadi justru sebaliknya. Mereka hanya memakan daun dan material membusuk lain di atas tanah dan menyediakan nutrisi yang bermanfaat bagi kesuburan tanah dan tanaman di sekitarnya.  

Saat mereka mencari makanan di lantai hutan, mereka secara bersamaan melakukan tugasnya untuk menjaga planet kita agar tetap lebat dan tetap sehat. Tidak perlu pergi ke hutan luas dengan tumbuhan yang bervariasi, satu pot tumbuhan di teras rumah kamu saja memiliki ekosistem kehidupan yang rumit yang mungkin menjadi rumah bagi  Kaki seribu bintik kuning yang cantik.  

Dari Kaki seribu bintik kuning kita belajar bahwa bekal pengetahuan yang cukup akan membantu kita menjalani kehidupan tanpa harus membinasakan kehidupan yang lain. Pengetahuan akan mempermudah kehidupan, dan pengetahuan akan membangun kesadaran. 

Sumber data :

https://journals.plos.org/plosone/art... https://www.sciencedirect.com/science... https://www.pnas.org/doi/full/10.1073... https://www.pnas.org/doi/full/10.1073... https://www.fs.fed.us/pnw/pubs/pnw_gt... https://www.sciencedirect.com/science... http://bioweb.uwlax.edu/bio203/f2013/... https://irma.nps.gov/DataStore/Downlo... https://bugguide.net/node/view/15008 https://blog.nature.org/science/2017/... https://web.archive.org/web/200708081... https://ir.library.oregonstate.edu/do... https://academic.oup.com/aesa/article...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun