Mohon tunggu...
Gaharu Online
Gaharu Online Mohon Tunggu... Guru - Ibnu Rusid

Provinsi Nusa Toleransi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Naturalisasi, Mereka Orang Indonesia, Bukan Orang Liar!

6 Desember 2024   07:48 Diperbarui: 6 Desember 2024   07:55 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: liputan. Com

Naturalisasi Pemain Timnas: Memahami Prinsip Ius Soli dan Ius Sanguinis

Naturalisasi pemain sepak bola keturunan Indonesia terus menjadi langkah strategis dalam meningkatkan kualitas Tim Nasional. Proses ini dilakukan berdasarkan dua prinsip kewarganegaraan yang diakui secara global, yaitu ius soli (hak tanah) dan ius sanguinis (hak darah).

Indonesia sendiri menganut asas ius sanguinis, di mana kewarganegaraan diberikan berdasarkan garis keturunan. Hal ini memungkinkan pemain seperti Sandy Walsh dan Marc Klok, yang memiliki darah Indonesia dari leluhur mereka, untuk menjadi warga negara Indonesia melalui proses naturalisasi.

Dasar hukum pemberian kewarganegaraan ini diatur dalam UU Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan, khususnya Pasal 20, yang memungkinkan Presiden memberikan kewarganegaraan atas kepentingan negara. Prinsip ini memastikan bahwa naturalisasi tidak hanya legal tetapi juga sesuai dengan identitas bangsa.

Meski demikian, penting bagi masyarakat untuk memahami bahwa naturalisasi pemain keturunan adalah bentuk penghargaan atas hubungan darah mereka dengan Indonesia, sekaligus upaya strategis untuk mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.

Masyarakat jangan dibohongi dengan opini sesat tentang Naturalisasi. Mereka paham namun berpura-pura lupa hanya untuk mencari sensasi dan kepupoleran. Nyatanya hanya menunjukkan kebodohannya. 

Pemain Naturalisasi adalah Putra dan Putri Indonesia. Yang memiliki Hak yang sama. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun