Lebih lanjut menyoroti kendala menipisnya kesadaran akan budaya pada masyarakat desa, mahasiswa mengutip ucapan dari Pak Turahno perihal seni dan budaya karawitan ataupun peradaban orang-orang Jawa yang dapat diaplikasikan pada media pewayangan. Menurut tuturannya, "Budaya pewayangan, ini sebagai apa? Karena sebagai acuan budaya adiluhung ini sudah dikemas dalam seni pagelaran pewayangan banyak bercerita tentang kehidupan." Beliau melanjutkan, "manakala, anak-anak muda tahu tentang alur cerita wayang, hakikat wayang, filosofi wayang ini saya kira bangsa kita akan nyaman. Betul-betul menjadi bangsa yang Pancasilais. Selalu mendudukkan orang lain diatas dirinya sendiri."Â
Pak Turahno mendedikasikan kehidupan seni karawitan, berdalang, dan mempelajari budaya Jawa dengan memperhatikan unsur filosofis pada budaya Jawa yang dapat ditemui melalui karakteristik orang-orang Jawa yang luhur peradabannya di masa lalu dan masih dipertahankan. Beliau betul-betul memberikan contoh yang baik kepada pemuda sekitar, dengan langsung terjun menggeluti kesenian daerah dan memberi ilmu yang bermanfaat bagi mahasiswa KKN yang berkontribusi nyata dalam penyusunan buku ragam budaya desa.Â
Dukungan yang selalu diberikan oleh pihak perangkat desa melalui Kepala Desa perihal kemajuan budaya desa dan pengaktifan pertunjukkan kesenian di lingkungan desa Widodaren sangat berarti bagi kemajuan aspek budaya yang diusung oleh segelintir pihak. Keberadaan mahasiswa KKN program studi Sejarah, Fakultas Ilmu budaya yang turut mengambil kesempatan dengan memanfaatkan ragam budaya desa untuk dijadikan buku merupakan bentuk penghormatan akan kebudayaan sekaligus branding nama desa Widodaren sehingga lebih dikenal akan luhurnya kearifan lokal dan perhatian yang penuh akan warisan budaya daerah. Dengan demikian, program yang dijalankan oleh mahasiswa tidak hanya sebatas pemenuhan kewajiban, namun juga merupakan hasil kerja nyata berwujud warisan buku ragam budaya desa yang berisi tradisi lisan, folklor, dan warisan budaya yang patut dilanjutkan peranannya dikemudian hari.Â
Penulis: Ibnu Hanifan Raga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H