   Masyarakat Minangkabau selalu berpegang teguh kepada falsafah yang diciptakannya sebagai suatu bentuk aktualisasi dalam menerapkan kebudayaan yang mereka miliki. Seperti pepatah Minagkabau yang mengatakan bahwa alam takambang jadi guru, apa kaji dek di ulang, dan adat basandi syarak syarak basandi kitabullah merupakan suatu betuk flasafa yang dimiliki oleh masyarakat Minagkabau yang sekaligus memengaruhi kesenian Minangkabau. Kesenian dalam masyarakat Minagkabau tetap hidup dan tetap berlanjut karena salah satu fungsi kesenian di masyarakat Minangkabau adalah sebagai media ajar, hiburan, dan yang lainnya. Kesenian dalam masyarakat Minangkabau selalu mewariskan nilai-nilai, jiwa, dan semangat sebagai identitas yang mendefinisikan masyarakat Minangkabau itu sendiri. Maka jika sekiranya kesenian Minangkabau hilang dari peredaran, maka identitas masyarakat Minang pun akan hilang, dan salah satu fungsi lain dari kesenian yang ada di budaya Minagkabau adalah menjaga masyarakat Minagkbau itu sendiri dari kehilangan identitas yang tidak diinginkan. Maka dari itu lahirlah lembaga-lembaga seperti ISI, SMKI Padang, dan UNP yang berupaya menjaga kesenian Minangkabau agar tidak hilang. Dan juga untuk memperbaharui kesenian-kesenian tersebut agar dapat bertahan di zaman sekarang. Serta fungsi kesenian digunakan seagai acara keagamaan, adat-istiadat, sosial kemasyarakatan, dan sebagai presentasi estetis masyarakat pendukungnya.
E. Kedudukan Kesenian Minangkabau dalam Tatanan Adat
   Masyarakat Minangkabau mempunyai adat yang kental akan kesenian. Itu tergambar dari acara-acara adat yang dilangsungkan seperti pernikahan, pengangkatan datuak, dan lain sebagainya. Karena hal tersebut, kesenian dimasukkan ke dalam undang-undang adat. Undang-undang yang mengatur tentang kesenian yang terdapat dalam undang-undang IX pucuk di poin nomor lima, enam, dan tujuh. Kesenian tradisional dijadikan sebagai "bunga adat" karena begitu kuatnya antara kesenian dengan adat. Sehingga setiap pelaksanaan upacara adat hampir selalu dimeriahkan oleh pertunjukan kesenian tradisional Minangkabau. Hal ini, kesenian sebagai bunga adat, tercermin dalam mamangan adat Minangkabau yang berbunyi:
Kalau alam alah takambang
Marawa tampal takiba
Aguang tampak tasangkuik
Adaik badiri di nagari
Silek jo tari kabungonyo
(Kalau alam telah berkembang
Marawa kelihatan berkibar
Gong kelihatan terangkut
Adat berdiri di negeri
Sifat dan tari jadi bunganya)
Referensi:
Ahmad. 2020 Nov 14. Suku Minangkabau: Kebudayaan, Kesenian, Bahasa, Adat [Lengkap]. Yuksinau. [diunduh 2021 Apr 27]. Tersedia pada: https://www.yuksinau.id/suku-minangkabau/#Kesenian_Suku_Minangkabau.
Damasha K. 2020 Mei 28. Mengenal 15 Kesenian Tradisional Khas Sumatera Barat. CekAja. [diunduh 2021 Apr 27]. Tersedia pada: https://www.cekaja.com/info/mengenal-15-kesenian-tradisional-khas-sumatera-barat
E-JURNAL. 2013 Nov. PENGERTIAN KESENIAN MENURUT AHLI. E-JURNAL. [diunduh 2021 Apr 27]. Tersedia pada: https://www.e-jurnal.com/2013/11/pengertian-kesenian-menurut-ahli.html.
Hidayat HA, Wimbrayardi W, Putra AD. 2019. Seni Tradisi Dan Kreativitas Dalam Kebudayaan Minangkabau. Musikolastika: Jurnal Pertunjukan dan Pendidikan Musik. 1(2):65--73.doi:10.24036/musikolastika.v1i2.26. [diunduh 2021 Apr 27]. Tersedia pada: http://musikolastika.ppj.unp.ac.id/index.php/musikolastika/article/view/26.
Marthadilla S. 2020 Mar 17. Kesenian Adat Minangkabau di Ambang Kepunahan. Langgam.id. [diunduh 2021 Apr 27]. Tersedia pada: https://langgam.id/kesenian-adat-minangkabau-di-ambang-kepunahan.
Naim M. 2013. Merantau: pola migrasi suku Minangkabau. Jakarta: Rajawali Pers.
Namira. 2021 Mei 15. 7 Alat Musik Tradisional Minangkabau (Lengkap). Long Grove Online. [diunduh 2021 Apr 27]. Tersedia pada: https://longgroveonline.com/alat-musik-tradisional-minangkabau.
