Nama surat Al-Kautsar diambil dari potongan ayat pertama Al-Kautsar yang berarti nikmat yang banyak, dimana. Dalam tafsir Al-Azhar menurut hadis riwayat At-Tirmidzi yang menjelaskan bahwa Al-Kautsar adalah nama sebuah telaga di surga. Pendapat lainnya dalam hadis riwayat Muslim menjelaskan bahwa Al-Kautsar adalah sebuah telaga yang terletak sebelum pintu surga dimana Nabi SAW bersama umatnya akan minum di telaga tersebut sebelum masuk ke dalam surga.
Pada ayat kedua umat islam diperintahkan untuk mendirikan shalat dan berkurban sebagai ungkapan syukur seseorang terhadap nikmat yang begitu melimpah yang Allah berikan kepada seseorang. Selanjutnya pada ayat yang terakhir (ayat ketiga) menjelasakan tentang golongan yang terputus dari rahmat dan pertolongan Allah SWT, yaitu mereka yang membenci, memusuhi, dan mengingkari Rasulullah SAW.
Â
- Konsep Syukur dalam surat Al-Kautsar
Konsep syukur pada hakikatnya yaitu berterimakasih dengan menampakkan nikmat yang telah diberikan Allah SWT kepada seseorang. Adapun caranya sesuai yang dijelaskan menurut Islam yaitu dengan syukur dengan hati, ucapan, maupun perbuatan. Nikmat Allah yang diberikan kepada seseorang tentu sangat banyak seperti seperti yang tertera dalam Surat Al-Kautsar ayat satu yang artinya, "Sesungguhnya kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak". Selanjutnya salah satu ayat dalam Surat Ar-Rahman yang diulang-ulang yang berarti, "Maka nikmat Tuhan mana lagi yang kamu dustakan".
Nikmat Allah yang diberikan kepada manusia sangatlah banyak. Dari yang berwujud dan tidak berwujud, yang besar dan kecil, dari yang disadari dan tidak disadari, sampai yang Allah berikan kepada manusia tanpa pandang bulu baik yang beriman maupun tidak beriman. Hal ini menunjukkan sifat Rahman dan Rahim Allah SWT.
Adapun cara bersyukur yang diterangkan dalam surat Al-Kautsar lebih tertuju pada bersyukur dengan bentuk perbuatan yang tentunya diiringi dengan syukur dalam hati dan lisan. Pada Surat Al-Kautsar ayat kedua menjelaskan cara bersyukur dengan mendirikan shalat dan berkorban. Shalat merupakan bentuk hablum minallah atau hubungan antara manusia dengan Allah dan melalui shalat berarti ia telah menampakkan rasa syukur dengan ketaatan beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah.
Selanjutnya bersyukur dengan cara berkurban merupakan bentuk hablum minanas atau hubungan antara sesama manusia. Dengan berkurban manusia telah menunjukkan rasa kepedulian sosial yang tinggi, kasih sayang, dan dapat melatih sifat kedermawanan. Dengan mengamalkan surat Al-Kautsar maka seseorang termasuk kedalam golongan orang yang bersyukur, taat kepada Allah SWT dan Rasul-Nya, serta memiliki kepedulian sosial yang tinggi.
Penutup
Berdasarkan surat Al-Kautsar dapat diambil kesimpulan bahwa konsep bersyukur yaitu bersyukur dengan menampakkan nikmat yang Allah berikan dengan bentuk perbuatan yang telah dijelaskan dengan dua cara yaitu mendirikan shalat dan berkorban. Shalat merupakan bentuk hablum minallah atau hubungan antara manusia dengan Allah dan melalui shalat berarti ia telah menampakkan rasa syukur dengan ketaatan beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah.
Selanjutnya bersyukur dengan cara berkorban merupakan bentuk hablum minanas atau hubungan antara sesama manusia. Â Dengan berkurban manusia telah menunjukkan rasa kepedulian sosial yang tinggi, kasih saying, dan dapat melatih sifat kedermawanan. Dengan mengamalkan surat Al-Kautsar maka kita termasuk kedalam golongan orang yang bersyukur, taat kepada Allah SWT dan Rasul-Nya, serta memiliki kepedulian sosial yanbg tinggi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H