Selama setahun terakhir banyak teman-teman yang sedang menempuh pendidikan tinggi, terutama di level S3 dan S2, menanyakan kepada saya bagaimana bisa saya membaca ratusan halaman buku, jurnal atau artikel hanya dalam satu minggu?Â
Perlu diketahui, karya akademik punya dua sifat utama: kompleks dan kosakata tidak biasa. Jika membuka sebuah jurnal akademik walaupun hanya 5 halaman, satu hal yang pasti dirasakan adalah "apa makna dari kosakata ini?" atau "kenapa bahasanya berbelit-belit?".Â
Percaya atau tidak, akademisi dituntut demikian agar karyanya dianggap bagus dalam persaingan reputasi. Terlepas dari isu elitisme pengetahuan yang terjadi antara common dan experts, tulisan in akan menjabarkan tutorial membaca segala jenis tulisan akademik secara efektif dan singkat.Â
Sebelum itu, saya ingin memberikan credit kepada Dr. Amr Osman, salah satu guru saya yang merupakan alumni Princeton University karena telah memberikan tutorial how to read an academic text.
1. Pastikan tujuan membacanya terlebih dahulu
Diantara permasalahan utama yang dihadapi mahasiswa pascasarjana adalah kehilangan arah saat membaca material kuliah yang biasanya teks akademik.Â
Secara sederhana, setelah membaca tiga atau empat jurnal saja, seseorang hanya mendapatkan lelah mata tetapi tidak mendapatkan satu informasi berguna dari jurnal tersebut, alih-alih memahami maksud, yang terjadi malah semakin gagal paham.Â
Hal ini pastinya bisa dihindari jika starting point-nya jelas dan tertata. Membaca komprehensif tentu saja berbeda dengan leisure reading. Pastikan diri sadar terlebih dahulu bahwa saat membuka teks akademik, objek bacaan bukanlah sebuah novel.Â
Membaca novel akan memberikan kenyamanan dan setidaknya mempengaruhi emosional sehingga ratusan halamanpun terasa singkat. Namun, tulisan akademik sama sekali tidak mempengaruhi emosi.Â
Intelegensi dan kognitif diberikan beban ekstra dalam mengurus teks akademik. Oleh karena itu, bedakan suasana dan tujuan membaca dahulu.