Mohon tunggu...
Ibnu Dio G.P
Ibnu Dio G.P Mohon Tunggu... Lainnya - Jakartans living his life in Bali

Rookie writer, avid reader.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Campervan, Sebuah Alternatif Berkemah yang Seru

28 November 2020   18:19 Diperbarui: 28 November 2020   19:13 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari pertama dilalui dengan menikmati suara deburan ombak di malam hari, bermain gitar sambil menyanyikan lagu-lagu kegemaran kami, dan memasak makanan yang sudah dibawa dari rumah. Malam itu, angin bertiup kencang, dikarenakan cuaca yang agak mendung dan sedikit hujan pada tengah malam.

Walhasil, kami pun sulit untuk memasak di luar dan terpaksa memasak di dalam mobil; agak sempit dan merepotkan. Namun tetap, malam kami diakhiri dengan suara deburan ombak yang terdengar indah mengiringi tidur malam itu.

Keesokan harinya, kami bangun pagi untuk melihat sunrise yang tentunya akan sangat indah jika dilihat dari atas bukit di pinggir pantai. Namun, gagal karena cuaca masih saja mendung. Pukul 9 pagi,  kamipun bergerak dari bukit menuju bibir pantai untuk menikmati suasana pantai sebelum kami pindah berkemah ke daerah pegunungan.

Virgin beach, sebuah pantai indah di Bali berpasir putih yang masih belum banyak dijamah mungkin dikarenakan lokasinya cukup jauh dari lokasi favorit turis di selatan Bali. Kegiatan nelayan sangat aktif di tempat ini, dikarenakan banyaknya ikan disekitar pantai ini menjadikannya hotspot para nelayan sekitar untuk menangkap ikan.

Pukul 12 siang tepat, setelah menikmati es kelapa muda dan ngobrol santai dengan beberapa warga lokal, kami bergerak menuju tempat kemah selanjutnya, di pinggir danau Batur, Kintamani.

Kurang lebih perjalanan dari Bukit Asah menuju danau Batur ditempuh selama 1 setengah jam. Kami sempat mampir ke restoran untuk makan siang dan hujan deras pun melanda. Sempat bingung untuk melanjutkan berkemah atau menginap di hotel saja, dikarenakan kami melihat forecast di Google Weather akan turun hujan terus menerus hingga keesokan paginya.

Kami pun memutuskan untuk melanjutkan berkemah, dengan catatan, jika turun hujan deras kami akan pindah ke hotel terdekat. Kami sampai di tempat tujuan 20 menit kemudian, tepatnya di daerah Songan. Sebuah campsite yang indah, bertempat persis di pinggir Danau Batur dengan view gunung Abang yang menakjubkan.

 Cuaca memang mendung dan berkabut namun tetap kami merasakan indahnya tempat ini. Saya membayar biaya administrasi sebesar Rp.100.000 dan di perkemahan ini disediakan pula kolam renang kecil yang berisi air panas pengunungan, langsung dari gunung Batur. Kami berbincang-bincang dengan penjaga tempat itu, tentang sejarah tempat itu.

Jro Nyoman Alit, nama bapak penjaga tempat itu, menceritakan banyak kisah tentang daerah gunung Batur; tentang bagaimana dia berprofesi sebagai ojek gunung Batur yang mempermudah pendaki gunung Batur untuk mendaki dalam waktu singkat, secuil sejarah desa Trunyan yang berlokasi persis di seberang danau yang mana desa ini terkenal dengan ritual pemakaman yang unik.

Dan ada satu fakta yang cukup unik menurut saya, karena saya baru mendengar ada desa di Indonesia yang dinamakan menggunakan kode alphabet di belakang nama desa nya. Tempat kami berkemah, berada di desa Songan B dan pak jro bertempat tinggal di Songan A. biasanya desa-desa di Indonesia dinamakan dengan mata angin, seperti misalnya desa telaga biru utara dan desa telaga biru selatan.

 Setelah perbincangan yang lumayan lama, ditemani teh manis hangat dan pisang goreng, akhirnya kami kembali menikmati keindahan alam pinggir danau Batur. Kesunyian tempat itu membuat kami merasakan betapa indahnya alam ciptaan Tuhan, sebuah obat untuk jiwa kami yang berbulan-bulan tidak menentu di masa pandemi ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun