Tidak ada yang spesial di 14 Februari kali ini, sama seperti yang kami lalui tiap tahun.
Ibuku tetap sama, tidak memberikan kasih sayang lebih ketika hari Kasih Sayang tiba. Pasalnya, rasa sayangnya telah sepenuhnya ia berikan kepada kami anak-anaknya, setiap hari.
Kuceritakan sedikit banyak tentang Ibuku, apa yang ia lakukan terhadap kami tekhusus aku setiap hari
Pagi ketika kami masih tertidur pulas, ia telah bersujud dengan mukenah putihnya, di ruang paling tengah dirumah kami. Barulah ketika ia selesai berdoa, ia membangunkan kami. Untuk menunaikan ibadah di pagi buta, lalu mempersiapkan kami untuk pergi sekolah.
Tugasnya belum selesai ketika kami sudah pergi ke sekolah, masih banyak yang menunggu.
Tidak, Ibuku tidak membuat kopi untuk Ayahku. Atau memperbaiki dasinya ketika Ayah akan berangkat kerja. Sudah tidak dilakukan Ibuku sejak 9 tahun yang lalu. Ya, Ibuku seorang single fighter. Setelah kami berangkat sekolah, Ibuku melakukan apa yang dilakukan kebanyakan ibu-ibu. Membersihkan rumah. Standart, seperti menghilangkan debu di meja dan kursi, menyapu, pel lantai, dan lainnya. Tidak untuk mencuci, itu tugas kakakku
Menjelang siang barulah ia mulai memasak makan siang, untuk siapa lagi jika bukan aku dan kakakku. Tentang masakan Ibuku, sama halnya seperti masakan rumah ibu-ibu lainnnya, bervariasi tapi dimasak dengan cinta.
Kunci rumah kami pegang masing-masing, agar tidak merepotkan tetangga dengan menitip kunci. Ibuku bekerja di salah satu organisasi pembela petani di kota ku, Medan.
Kami sampai dirumah dengan kondisi rumah sudah tertata rapi, sudah ada makanan di meja makan dan terkadang ada minuman dingin yang dibuat Ibuku.
Malam hari ketika Ibuku pulang dari kantornya, menonton TV menjadi hal wajib di malam hari. Di saat-saat seperti inilah kehangatan itu muncul, ketika kami semua berkumpul di depan TV, menonton acara yang menarik, sembari menceritakan bagaimana hari yang kami lewati, disinilah definisi kehangatan keluarga itu aku dapatkan. Tidak hanya pada hari Kasih Sayang.
Saya Ibnu, hanya seorang anak SMA, Rabu, 15 Maret 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H