Secara konseptual komunikasi intrapersonal merupakan sebuah proses komunikasi yang pendekatanya terjadi di dalam individu yang berfokus pada pikiran, refleksi terhadap diri sendiri, dan intropeksi terhadap diri sendiri. Konsep ini mengacu pada bagaimana individu mengolah informasi dan respons nya terhadap suatu peristiwa yang berpengaruh pada perkembangan pemahaman terhadap diri. Pada buku Joseph A. DeVito dalam buku nya “the interpersonal communication book” (2005) , dikatakan bahwa komunikasi intrapersonal merupakan proses internal dalam pikiran seseorang seperti persepsi, interpretasi dan refleksi terhadap informasi.
Berdasarkan konsep diatas, komunikasi intrapersonal menjadi vital jika dikaitkan dengan kesan pertama dan ekspektasi karena ketika seseorang pertama kali memulai interaksi dengan orang baru, maka akan terjadi pemrosesan informasi dari perilaku, bahasa tubuh, dan ekspresi, sehingga menghasilkan suatu persepsi tentang orang pada situasi tersebut. hal ini bisa terjadi dan memiliki relevansi dengan komunikasi intrapersonal karena interpretasi dari informasi yang didapatkan dari interaksi dengan orang baru tersebut dilakukan dalam pikiran seseorang. Dari hasil interaksi tersebut, seseorang akan melibatkan evaluasi diri terhadap respons dan emosi yang mereka tunjukan atau rasakan terhadap situasi atau orang baru.
Hasil dari persepsi dan respon yang didapat dari interaksi dengan orang baru atau situasi baru akan menghasilkan sebuah tahapan lanjutan berupa ekspektasi, yang akhirnya memiliki relevansi dengan proses komunikasi intrapersonal yang juga terjadi dalam pikiran individu, dimana seorang individu akan meninjau orang baru yang baru saja berinteraksi dengan individu tersebut dan menghasilkan sebuah penilaian baik itu positif atau negatif. setelah itu, individu tersebut akan berekspektasi terhadap orang yang di interaksinya di masa depan. Jika kesan pertama positif, individu cenderung memiliki ekspektasi positif tentang interaksi selanjutnya. Sebaliknya, kesan pertama negatif dapat mengarah pada ekspektasi yang lebih skeptis.Oleh karena itu ketiga variabel ini akan dijadikan bahan kajian dalam artikel ini untuk melihat secara mendalam relevansi komunikasi intrapersonal yang bisa mempengaruhi kesan pertama dan ekspektasi individu dalam berinteraksi dengan orang lain.
Ekspektasi adalah harapan terhadap suatu kondisi atau perilaku teman bicara yang diinginkan untuk terjadi. Juga, ekspektasi adalah penafsiran awal, terhadap dua hal tersebut. Ekspektasi dibentuk dengan banyak faktor dalam diri (internal), seperti pengalaman, keahlian, kemampuan, dan pengetahuan (Jewel, 1998). Sedangkan menurut Kreitner (2001), ekpektasi dipengaruhi oleh harga diri, derajat diri, kesuksesan di masa lalu, bantuan orang lain, dan informasi yang jelas.
Faktor-faktor yang berperan dalam pembentukan kesan pertama dalam komunikasi intrapersonal sangat beragam. Seperti penampilan fisik, bahasa tubuh, bahasa verbal, kesamaan atau ketidakserupaan, sikap, kepribadian, dan konteks komunikasi semuanya memiliki dampak signifikan dalam membentuk kesan pertama. Penampilan fisik, termasuk pakaian dan ekspresi wajah, seringkali menjadi elemen utama yang menciptakan kesan awal. Bahasa tubuh dan bahasa verbal juga memainkan peran penting dalam memberikan gambaran seseorang. Kesamaan atau ketidakserupaan dengan orang lain dan sikap yang ditunjukkan oleh individu dapat memberikan kesan positif atau negatif. Sementara itu, konteks komunikasi, seperti pertemuan formal atau santai, juga turut memengaruhi bagaimana kesan pertama terbentuk.
Memahami zona proksemik bisa menjadi kunci keberhasilan dalam membentuk kesan pertama yang positif. Kita tidak bisa berdiri atau duduk terlalu dekat dengan orang yang baru dikenal, karena ini akan membuat lawan bicara tidak nyaman. Fenomena ini disebut pelanggaran terhadap zona ini akan menciptakan interpretasi negatif, dan berujung pada kesan pertama yang negatif.
Banyaknya kasus pelanggaran zona proksemik dalam interaksi sehari-hari menciptakan interaksi yang kurang nyaman dan kondusif. Bayangkan saja, orang yang tidak kita kenal dengan akrab duduk atau berdiri sekitar 30 cm dari kita. Itu akan membuat kita sangat tidak nyaman, dan merasa bahwa privasi kita dilanggar. Jika kita sedang melakukan negosiasi bisnis atau semacamnya, sudah dipastikan itu gagal bahkan sebelum dimulai, karena kesan pertama yang negatif.
Zona proksemik terbagi empat, yaitu jarak intim, personal, sosial, dan publik (Edward Hall, 2009). Jarak intim berkisar dari 0 - 46 cm, dimana terjadi sentuhan atau pengamatan wajah. Jarak personal dimulai dari 46 cm - 1,2 m (120 cm), ini adalah jarak berkomunikasi dengan orang yang dikenal. Jarak sosial biasanya digunakan untuk acara sosial yang memiliki jarak 1,2 m - 3,6 m. Jarak terjauh biasanya digunakan untuk acara sosial yang formal. Zona proksemik terjauh adalah jarak publik, yang berkisar dari 3,7 m - dan seterusnya.
Salah satu teori komunikasi yang termasuk dalam konteks komunikasi intrapersonal dan interpersonal adalah teori pelanggaran harapan. Teori pelanggaran harapan adalah teori yang menyatakan terjadinya fenomena ketidaksesuaian antara ekspektasi salah satu pelaku komunikasi terhadap perilaku pelaku komunikasi lainnya, khususnya perilaku nonverbal terhadap jarak komunikasi atau yang dikenal sebagai zona proksemik (Judee Burgoon, 1978).
Teori ini mengemukakan bahwa kepuasan pelanggan tergantung pada sejauh mana pengalaman akrual memenuhi atau melebihi harapan mereka. lalu, dalam komunikasi intrapersonal, individu menciptakan harapan yang didasari persepsi dan pengalaman pribadi mereka, yang lalu mempengaruhi ekspektasi terhadap interaksi. oleh karena itu ekspektasi dan kesan pertama sangat relevan dengan teori besar ini. karena ekspektasi yang positif dapat mengembangkan kesan pertama dalam komunikasi. Jika individu merasa kebutuhan dan harapannya terpenuhi, hal ini dapat memperkuat komunikasi intrapersonal dan membentuk persepsi positif terhadap pengalaman. Sebaliknya, jika ekspektasi tidak terpenuhi, hal ini dapat mengakibatkan ketidakpuasan dan mempengaruhi hubungan komunikasi.
Berdasarkan hasil diskusi kelompok tentang pengaruh komunikasi intrapersonal pada pembentukan ekspektasi dan kesan pertama, kami mengidentifikasi beberapa poin kunci. Pertama, anggota kelompok setuju bahwa komunikasi intrapersonal, atau dialog internal yang terjadi dalam pikiran individu, memainkan peran krusial dalam membentuk harapan.