Pajanan radiasi ini menurut Zhe Zhang et al. (2020) dari Xinjiang Medical University menjadi salah satu faktor risiko stres dan burnout pada pekerja bagian radiasi medis 10 rumah sakit di Xinjiang, China yang sebelumnya diketahui memiliki tingkat stres dan burnout yang lebih tinggi dibandingkan populasi umum. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu upaya intervensi untuk menjaga pekerja dari risiko efek negatif radiasi pada otak sehingga tetap sehat secara psikologis.
Secara keseluruhan radiasi yang ditimbulkan dari bahan “radioaktif” atau “radionuklida” atau “radioisotop” yang berasal baik dari alam maupun dari buatan manusia menimbulkan efek negatif terutama bagi tubuh manusia yang tak terlepas dari penggunaannya dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Salah satu efek yang ditimbulkan oleh radiasi adalah stres yang dialami oleh individu terutama yang melakukan kontak dengan bahan-bahan yang menimbulkan radiasi.
Bahan-bahan yang menimbulkan radiasi tersebut dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari seperti pada Smartphone yang memiliki radiasi seperti radiasi blue-light dan radiasi frekuensi radio yang berasal dari gelombang microwave.
Selain itu, lampu juga diketahui dapat menghasilkan radiasi optik yang dapat merusak organ visual serta kulit. Dari alam sendiri, radiasi yang ditimbulkan oleh matahari yaitu sinar UV yang merupakan kategori radiasi optik juga dapat merusak berbagai organ pada tubuh manusia.
Meskipun terdapat banyak bahan yang menghasilkan radiasi di sekitar kita, pada dasarnya terdapat nilai batas dosis yang merupakan dosis terbesar yang diizinkan oleh BAPETEN yang dapat diterima oleh Pekerja Radiasi dan anggota masyarakat dalam jangka waktu tertentu tanpa menimbulkan efek genetik dan somatik yang berarti.
Nilai batas dosis bagi masyarakat umum adalah sebesar 1 mSv (milisievert) per tahun, yang berarti dapat dikatakan bahwa keterpaparan manusia terhadap radiasi sebesar < 1 mSv per tahun adalah hal yang aman.
Selain melihat dosis yang dihasilkan oleh bahan yang menghasilkan radiasi, diperlukan suatu perlindungan keamanan dasar bagi individu yang terpajan oleh radiasi seperti pengaturan jarak, waktu, dan perisai/pembatas supaya berada pada dosis yang aman dan tidak menghasilkan dampak negatif salah satunya yaitu stres.
Penulis:
Ibnu Azfa Chairul Azam, Muhammad Yusuf Hidayat, Putri Noer Haliza, Safira Nurul Izzah
Referensi