Mohon tunggu...
Ibnu Adamov
Ibnu Adamov Mohon Tunggu... -

Technical, Travelling, and Penulis. FB : Ibnu Adamov

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Wakil Rakyat Sang Perubahan

27 Mei 2018   20:59 Diperbarui: 27 Mei 2018   21:23 770
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Oleh   : Ibnu Adam, ST., MM

Perubahan selalu diharapkan setiap orang, baik perubahan pada diri maupun pada lingkungan sekitar. Tentunya perubahan yang dimaksud merupakan kearah yang lebih baik dan juga perubahan senantiasa memberikan dampak yang positif bagi diri sendiri bahkan lingkungan sekitar kita. 

Perubahan menjadi lebih baik telah dianjurkan di Al-Qur'an, sebagaimana perubahan akan mengubah nasib suatu kaum dengan segala daya dan upaya untuk mengubah keadaan yang belum baik, belum terarah menjadikan sesuatu hal yang lebih baik dari yang sebelumnya. Perubahan merupakan pesan moral yang harus dijalani oleh setiap manusia untuk mendapatkan tingkat iman dan sosial yang lebih tinggi.

Selaras dengan kewajiban manusia sebagai pemimpin (khalifah) di dunia sangat pantas memberikan yang terbaik bagi umat maupun masyarakatnya untuk menikmati segala dampak yang diberikan oleh pemimpinnya. Pemimpin bukan Tuhan yang selalu disembah dan pemimpin mempunyai keterbatasan yang harus dipahami, tetapi pemimpinlah yang memberikan pencerahan dan kontribusi untuk umat dan masyarakatnya.

Di era modern sekarang banyak pemimpin bahkan raja-raja kecil menguasai daerahnya, tetapi banyak pula daerah-daerah yang minim perubahan atau tidak tergerus dari perhatian Pemerintah. Keadaan seperti ini di Indonesia telah banyak, pemimpin daerah tidak mampu memberikan perubahan yang maksimal  dan yang terbaik bagi daerahnya. Mengapa demikian?

Karena adanya intrik politik, bahkan keterbatasan ruang, tempat dan waktu, walaupun sekarang media menjadi modal utama untuk berkembang. Ada hal lain yang perlu menjadi point utama yaitu jaringan antar personal yang menguatkan diri dan daerah. Hal ini menjadikan permasalahan kompleks dari utusan masyarakat di daerah yang dikenal dengan Wakil Rakyat.

Amien Rais sebagai Tokoh dan Panutan

Perkembangan daerahpun tidak serta merta diharapkan sepenuhnya dari pemimpin daerah, tetapi peran wakil rakyatlah sebagai komplementer daerah untuk membangun daerah bukan hanya wakil rakyat sebagai pejabat yang super wah dengan kekayaan dan kekuasaan tetapi dapat membantu perubahan daerahnya sendiri dengan memberikan kontribusi, hal ini tidak seperti biasanya dilakukan kecuali seorang wakil rakyat yang peka terhadap daerahnya sendiri.

Contoh kecil yang pernah terjadi adalah seorang Ketua DPR RI Indonesia, M. Amin Rais, tak seorangpun yang tak mengenal beliau seorang tokoh Reformasi di era 1998 yang telah memberikan perubahan besar-besaran dari kungkungan penguasa Orde Baru. Bersama perjuangannya sebagai wakil rakyat banyak sekali perubahan-perubahan yang signifikan terhadap perkembangan di daerahnya sendiri yaitu Kota Yogyakarta.

Kepekaan beliau terhadap daerahnya sendiri menjadikan suasana Kota Yogyakarta menjadi kota pelajar dan mahasiswa dengan memberikan motivasi kepada pelajar dan mahasiswanya untuk menjadi pemimpin dan kader-kader terbaik  di Yayasan dan Universitas (Univ. Muhammadiyah Yogyakarta dan Univ. Gajah Mada) tempat beliau mengajar untuk mengembangkan sosial budaya yang nyaman, dan berfikir kritis terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi.

Selain dari itu Tokoh Muhammadiyah ini memberikan pengaruh besar terhadap dunia pendidikan dan sosial dengan adanya Yayasan yang dimilikinya seperti Yayasan Budi Mulia, Yayasan Sayap Ibu, bahkan telah membuat partai besar yaitu Partai Amanat Nasional sebagai organisasi politik dari kemuhammadiyahan. Walaupun beliau pernah gagal dalam pencalonan sebagai Presiden, tak khayal lagi juga memberikan yang terbaik bagi bangsa dan daerah  dengan kepekaannya.

Hal-hal seperti ini bangsa Indonesia bahkan daerah-daerah lain membutuhkan wakil rakyat yang syarat akan memberikan perubahan bagi daerahnya, khususnya di daerah penulis sebagai implementasi konkrit yang membutuhkan sosok panutan yang mempunyai wawasan dan jaringan yang luar biasa.

Panutan memberikan dedikasi dan perjuangan yang besar bagi berkembangnya sebuah organisasi dan sistem, bahkan memberikan pengaruh positif (positive influence) dua arah bagi diri dan organisasi/masyarakat sehingga dikenal dengan unsur ketokohan. Unsur ketokohan juga tidak serta merta memberikan efek implisit bagi diri sendiri dan  masyarakat jika tidak peka terhadap daerahnya untuk memberikan kontribusi positif.

Wakil rakyat atau tokoh nasional yang telah tenar sekaliber dunia, bilamana berfikir menjadi tokoh dunia tetapi tidak dikenal masyarakat asal, tidak di anggap apa-apa. Tokoh masyarakat sekelas wakil rakyat atau rakyat biasa bilamana memberikan kontribusi yang terbaik bagi daerahnya tetap akan menjadi panutan. Sehingga menjadi panutan daerah atau wakil rakyat akan selalu berbanding lurus dengan ketokohan seseorang dengan kontribusi yang diberikan untuk masyarakatnya.

Seperti hal ini yang telah dilakukan oleh tokoh nasional kita H. M. Amien Rais bahkan tokoh-tokoh nasional lainnya yang memberikan eksistensi jati diri di tengah-tengah masyarakatnya, dan menjadi suri teladan bagi pemimpin-pemimpin lainnya untuk menunjukkan jati diri terbaik sebagai putra daerah.

IPM dan PPS

Bersama banyaknya wakil rakyat akan memberikan perubahan yang signifikan bagi daerah-daerahnya sebagai titik pelengkap (complementary point) dan pendekatan melobi (approachment). Perubahan dapat terjadi bilamana permasalahan-permasalahan daerah dapat teratasi dengan baik oleh para petinggi-petinggi rakyat. Terutama bilamana melirik segala aspek dan sektor perkembangan di daerah penulis tergerus mengindikasikan minimnya Indek Pembangunan Manusia (IPM) di NTB.

Hal ini menunjukkan terjadinya permasalahan internal di daerah untuk keluar dari daerah tertinggal dan permasalahan-permasalahan lain yang belum teratasi. Seperti yang terjadi paradoksial antara daerah penghasil emas dengan rendahnya IPM atau daerah tertinggal menjadikan permasalahan yang harus diselesaikan oleh pemimpin-pemimpin kita.

Realita yang terjadi di NTB sedikit diketahui oleh masyarakat seperti Blow Up Process yaitu dimana terjadinya ketimpangan pembangunan dan perekonomian yang tidak merata di daerah. Ketimpangan terjadi antara dua Pulau, Pulau penghasil emas dan Pulau ibukota Provinsi. Pembangunan di daerah-daerah belum maksimal seperti pembangunan sekolah, Puskesmas dan fasilitas lainnnya belum dapat dinikmati oleh masyarakat setempat, perekonomian di daerah juga yang belum meningkat dan cenderung dikuasai oleh para pendatang.

Tenaga kerja dan pendatang cenderung minim memberikan pertukaran uang di daerah, tetapi melakukan pertukaran uang di Pulau ibukota Provinsi akibat dari banyaknya kebutuhan dan fasilitas yang ada. Hal ini yang menggeser terjadinya rotasi pertukaran uang (multiplayer effect) sehingga menjadikan ketimpangan.

Sejalan dengan perkembangan dari Provinsi Pulau Sumbawa (PPS) yang telah berjalan 12 tahun permasalahan tersebut dapat menjadikan topik penting untuk memicu terlahirnya daerah otonom baru bilamana terjadi, atau menjadi permasalahan penting bagi masyarakat, petinggi-petinggi dan wakil rakyat untuk menyelesaikannya.

 Harapan masyarakat terhadap berkembangnya sumberdaya dan kemajuan  untuk membutuhkan panutan sebagai pemecah masalah (problem solver) dalam mengubah kondisi daerah atau mampu menciptakan pemimpin-pemimpin handal untuk bersaing dan berkreatif dalam mengubah potensi yang ada di daerah. Wassalam.

Artikel Kompas 2012

Repost Group Rungan Samawa 3 Juli 2013

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun