Mohon tunggu...
Ibnu Muhammad
Ibnu Muhammad Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

pemuja karya-karya orang lain. Selalu belajar dari yang lain. Bak lebah yang tak usai-usai memproduksi madu dari hasil isapannya.\r\nmampir ke blog ulungku"goresankecilku.blogspot.com"

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mamah, Loper Korang yang Tangguh

18 Juli 2012   03:27 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:51 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dipagi yang nan sejuk. Dengan girangnya aku beranjak menuju Mesjid Azhar untuk melaksanakan Shalat Subuh. Aku hanya sempet membawa 3 Le. untuk disalurkan kepada orang yang biasanya beraktifitas disekeliling Mesjid, dengan duduk dan menengadahkan tangan. Mereka bukannya nggak mampu, namun mereka dijadikan ALLAH sebagai penyalur rezeki kita, Berbagi. Dan terkadang mereka malah dijadikan sebagai penguji kejujuran islam dan iman kita. Kita memberi atau malah mencaci dan membentak mereka.

Sesampai di Mesjid Azhar, suasana masih hening. Tarkhiman terdengar nyaman. Aku langsung duduk di Sholah luar yang beratapkan langit. 20 menit kemudian azan berkumandang. Dan 10 menit setelahnya disusul pelaksanaan jamaah Shalat Subuh. Setelah Shalat Subuh usai aku langsung beranjak ke Shalah yang beratapkan langit. Aku habiskan untuk menghafal ayat-ayat Al-Qur`an.

Setelah 10 Menit, takmir Mesjid langsung berkeliling dan nyuruh orang-orang yang masih didalam Mesjid untuk keluar. Karena emang Mesjid di kota akan dibuka lagi setelah jam 07:00. Aku langsung beranjak keluar menuju pintu belakang. Langsung aku salurkan rezeki yang aku punya 2 Le. Disaat aku sedang mengarah jalan, aku sengaja mencoba melihat ke lapak perempuan tua Mesir (biasanya kami panggil mamah), seorang loper koran dan majalah yang biasa menjadi langganan kami. Aku melihat ada perempuan yang sedang menata koran di lapak itu. Tanpa pikir panjang, aku langsung nyamperin lapak itu. Namun, aku masih penasaran. Disana hanya ada setumpukan koran Jumhuriyyah. Ada satu orang paruh baya yang sedang duduk membaca koran. Namun, mamah itu masih belum menghadapkan wajahnya ke depan. Mamah masih mengambil barang-barang ia tinggal dibawah meja jualnya.

Aku sambil penasaran, langsung ngambil korang Jumhuriyyah dan pura-pura baca. Aku hanya ingin meyakinkan benarkah itu mamah yang kami rindu akan doa dan sapaannya???. Ia terlihat sedikit mukanya. Aku langsung menyapanya dengan salam, dan obrolan tanya kabar pun terjadi.

Aku seneng sekali rasanya. Orang yang aku rindukan akan doa dan sapaannya telah mulai beraktifitas kembali. Aku tanya kenapa ia nggak dagang sudah lama sekali. "fein mamah mundzu zaman???? (dimana mamah sejak kemaren?). beliau ngejawab sambil dengan nada lemes "ta`ban ya waladi" (aku kecapean). Aku tegaskan dengan tanya lagi, ternyata ia sakit. Dan selama sakit mamah pulang ke daerahnya. Daerah mamah setelah Profinsi Qonat (aku juga belum tahu).

Ia bercerita kalau selama nggak ada. Ia terbaring dirumah karena kecapean. Ia nggak pernah mengeluh sakit, ini yang aku bisa ambil dari jawaban mamah.

Aku saking senengnya, langsung aku salamin deh temen-temen yang biasa langganan majalah ke mamah. Hususnya yang biasa utang dulu ke mamah.hehe(yang ngerasa ngacung!!!). Aku masih tersisa 1 Le. Langsung aku kasihkan 1 Le. itu untuk ngambil satu tisu yang seharga 0,5 Le.

Kata mamah, ia belum beraktifitas penuh. Hanya sedikit dulu koran dan barang yang dijual di lapaknya. Setelah itu aku ngedoain mamh supaya sellau sehat, dan aku menyampekan kalau kawan-kawan semuanya merindukan mamah.

Ternyata yang merasa kehilangan mamah bukan hanya aku dan kawan-kawan. Orang Mesir pun merasakan hal sama. Terbukti, ada orang Mesir yang sama setlah Jamaah langsung ngampirin mamah dan nanyain kabar serta ngedoain mamah. Wah, mamah emang sosok perempuan yang tangguh nan sabar.

Untuk masalah tangguh nan sabar, temenku sudah menuliskannya di blognya. Jadi, aku nggak usah nulisin lagi,hehe.

Aku langsung pamit dengan mamah. Dan senyam-senyum sambil jalan pun terjadi.hehe. Maklum, dulu aku pernah nanyain juga ke orang Mesir usai jamaah subuh tentang keberadaan mamah. Katanya mamah sakit. Waktu itu, aku hanya bisa ngedoain mamah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun