Mohon tunggu...
Muhammad Ibnu Khairat
Muhammad Ibnu Khairat Mohon Tunggu... -

Tak Perduli Kamu itu suci atau tidak, tapi jangan sesekali merasa paling SUCI. Karena sejatinya kamu dan aku hanyalah sesama Makhluk ciptaanNYA

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Bercintalah Secara Kaffah

26 Januari 2015   01:58 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:23 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Mungkin anda pernah merasa situasi dan keadaan menjadi #nggak jelas. Ada yang bilang politik menjadi #nggak jelas, kondisi ekonomi menjadi #nggak jelas, rakyat nggak jelas atau mungkin sebagian orang mengatakan presiden yang nggak jelas memimpin rakyat yang#nggak jelas.

Kenapa semua menjadi #nggak jelas ? Sebenarnya keadaan kah yang menjadi #nggak jelas atau kita sendiri yang #nggak jelas ? Lantas apa korelasi antara nggak jelas dengan bercinta ? Yuk cek it dot !!

Secara harfiah nggak jelas berarti sesuatu menjadi tidak terlihat dengan sempurna atau bayangan yang di timbulkan oleh pantulan benda tidak berbentuk sempurna alias terbias oleh eksternal factor. Kemudian bercinta adalah menaruh atau meletakkan rasa Cinta.

Pertanyaannya mau di letakkan dimana itu Cinta ? Apabila Cinta di letakkan di tempat yang semestinya, maka niscaya Cinta itu akan membuat semua menjadi jelas. Hiduplah dengan Cinta sebab hidup tanpa Cinta adalah beban dan semua makhluk bergerak karena cinta, matahari menjadi terang dan menghangatkan karena cinta. Keretakan rumah tangga dengan masalah yang serba nggak jelas akan kembali normal setelah menatap buah dari bercinta, dan masih banyak lagi yang lain. Mau bukti ?


  1. Bercinta dengan dirimu sendiri

Masturbasi maksudnya ? Tentu bukan seperti itu tepatnya. Walaupun menurut beberapa ahli sexology dan bukan ahli agama yach, mastrubasi bisa berefek menentramkan bagi jiwa manusia. Asalkan di lakukan dengan dosis dan waktu yang tepat. Tapi akan lebih baik jika dengan pasangan sendiri tentunya.

Di sini yang akan saya bahas bukan pada bagian itu tetapi dari sisi keyakinan akan Tuhannya. Ada sebuah ungkapan seorang sufi bahwa “Kenalilah dirimu, maka engkau akan mengenal Tuhanmu”. Ada juga ungkapan bahwa “ Bagaimana engkau mau mencintai orang lain jika engkau sendiri tidak mencintai dirimu sendiri”. Jadi mari coba kita ungkap bagaimana cara bercinta dengan diri sendiri.

Bukankah saat kita bercinta, kita pasti akan lebih mengenal lawan bercinta kita itu secara lebih dalam lagi bukan. Begitupun halnya jika lawan bercinta itu adalah diri sendiri. Ada beberapa tips yang sekiranya bisa membantu anda untuk mengenali dirimu sendiri dan berujung pada mencintai diri :


  • Telanjangi dirimu dan Sadarilah

Cobalah untuk sesekali berdiri di depan kaca di ruang privatemu sekali lagi di ruang private yach bukan ruang public, nanti di sangka gila lagi. Kemudian perhatikan seluk beluk tubuh anda, dari ujung rambuk sampai ujung kaki. Amati semua kelebihan dan kekurangannya, kemudian coba anda bayangkan jika tubuh anda itu di ganti dengan tubuh Monyet, pasti akan merasa ngeri, lucu, atau mungkin sedih atau malu. Tapi intinya adalah: semua perasaan itu akan membawa anda kepada suatu pemahaman bahwa ternyata tubuh anda ini adalah suatu anugerah yang sangat sempurna yang diberikan Sang Pencipta kepadamu. Oleh karenanya janganlah engkau sia-siakan tubuh yang engkau miliki ini untuk hal-hal yang akan merusak keindahan tubuh itu sendiri. Dan jangan pernah menelanjangi orang lain sebelum anda menelanjangi dirimu sendiri apalagi ngintip orang lain telanjang ntar bintitan lho..!

Sadarilah bahwa semua yang engkau lakukan, ucapkan ataupun rasakan itu semua tentu sepengetahuan akal sehatmu bukan akal sehat orang lain. Artinya bertindak lah sesuai dengan apa yang engkau pikirkan dan rasakan bukan apa kata orang lain terhadap dirimu.


  • Pahami Kebutuhan bukan Keinginan

Sejatinya kebutuhan itu muncul karena sebuah dorongan dari dalam yang membuat sesuatu itu menjadi lebih kuat. Biasanya tidak di pengaruhi oleh factor luar. Karena sebuah kebutuhan apabila tidak dipenuhi, maka akan berakibat kepada ketidak seimbangan suatu sistem.

Sedangkan sebuah keinginan biasanya muncul karena dorongan hawa nafsu yang dipengaruhi oleh factor luar yang pada akhirnnya berakibat menjadi suatu kelemahan.

Misalnya orang akan butuh makan pada saat lapar, tetapi orang akan makan dengan rakus karena inderanya menangkap citra makanan itu secara berlebihan. Dan akhirnya akan berakibat kepada kesakitan, kelebihan berat badan sehingg berujung kepada ketidak berdayaan.

Jadi dengan memahami kebutuhan diri, maka otomatis bisa dengan mudah mengukur daya dan kemampuan yang anda miliki.


  • Jangan Hukum Dirimu

Apabila anda merasa gagal, maka janganlah engkau langsung salahkan dirimu dan menghukumnya. Karena sejatinya sebuah kegagalan itu hanyalah sebuah proses untuk menjadi lebih baik. Jangan hukum dirimu tetapi coba urai kembali proses itu dari awal dengan kembali menelanjangi dirimu setelanjang-telanjangnya, maka pasti akan anda temukan sebuah makna bahwa ketidak sempurnaan diri merupakan sebuah jalan untuk kita bisa mencari orang lain untuk menutupi ketidak sempurnaan itu menjadi sebuah kesempurnaan.

2.Bercintalah dengan alam sekitar

Pandanglah dan rasakan semua makhluk yang ada di alam ini sebagai teman bercintamu, maka dengan begitu engkau akan bisa memahami semua kelebihan, kekurangan dan kebutuhan serta hasrat dari setiap pelakunya. Dan perlu engkau sadari bahwa semua yang ada di alam semesta ini bergerak menurut hukum yang berlaku, artinya bercintalah dengan alam ini sesuai dengan aturan atau norma-norma yang berlaku. Jangan biarkan hasrat bercintamu itu mengalahkan kebutuhan akan cinta itu sendiri, sehingga akan merusak norma-norma dari cinta itu sendiri.

3.Bercintalah dengan Tuhanmu

Point ini saya letakkan di akhir bukan bermaksud untuk mengecilkan maknanya, tetapi sebaliknya menutup proses bercinta itu sendiri dengan sesuatu yang lebih besar , tepat dan bermakna. Bukankah semua yang berupa penutup pasti ukurannya sedikit lebih besar atau pas dari sesuatu yang akan di tutupinya. Masa sih anda mau menutupi “Jimat” anda dengan “underware” yang lebih kecil dari ukurannya. Fahamkan maksudnya !

Setelah anda bercinta dengan dirimu dan alam sekitar, maka otomatis akan anda rasakan bahwa kesemua hal itu bisa terjadi karena cintanya sang pencipta segalanya terhadap penikmat cinta itu sendiri.

Pertanyaannya: Pantaskah engkau bercinta hanya kepada sesama penikmat cinta dengan mengabaikan sang pembuat cinta itu sendiri ? Bagaimana jika sang pembuat Cinta itu mengambil cinta itu dari dirimu, akankah engkau masih bisa bercinta ? Tentu tidak bukan. Bukankah engkau terus berharap agar bisa di tambah rasa Cinta itu agar engkau bisa mencapai orgasme yang lebih fantastis lagi saat bercinta ? Kepada siapa engkau akan meminta tambahanrasa cinta itu ? Tentu kepada sang pembuat cinta bukan.

Oleh karena karenanya perbanyaklah bercinta dengan Tuhanmu, puaskan Tuhanmu, buat Dia orgasme berkali-kali , habiskan cintamu yang tersisa kepadaNya sampai engkau sendiri menjadi lemas karenanya. Maka pada saat itulah Cinta Sang Pencipta akan tercurah kepadamu karena Dia sendiri yang akan mencukupi kebutuhanmu akan Cinta itu sendiri. Karena sejatinya Dia memiliki stok Cinta yang tiada batasnya, oleh karenanya Bercintalah denganNya dengan sepuas-puasnya sampai engkau merasa tak berdaya karenanya, merasa kecil karenanya dan merasa hina dan tak berarti sama sekali.

Akhirnya dari bercinta inilah, semua kan menjadi jelas bahwa segala sesuatu di muka ini tidaklah terjadi dengan sendirinya tanpa sepengatahuan dari Sang Kuasa. Tidak ada ada yang tidak jelas karena ketidak jelasan terjadi karena sesuatu telah menutupi indera penglihatan itu. Sesuatu itu pastinya adalah materi yang kotor karena jika materi itu suci, maka pastilah tidak akan menutupi. Sejatinya air yang suci itu bening dan transparan.

Lantas indera penglihatan itu sendiri, apa ? Bukan hanya mata fisik tetapi juga mata bathin. Mata fisik di kelola oleh Otak sedangkan mata bathin di kelola oleh hati. Oleh karenanya mari sucikan keduanya, agar tidak terkotori oleh hal-hal yang akan membuat sesuatu itu menjadi #tidak jelas.

Setelah semua suci, maka akan terasa nikmatlah proses bercinta itu sendiri, bukankah bercinta pada saat bersih itu lebih menakjubkan di banding bercinta pada saat kotor. Coba saja anda bercinta pada saat sang istri sedang tidak suci alias “Menstruasi”.

Tuhanpun demikian , tidak akan mau bercinta dengan makhluk yang kotor. Sebab makhluk tersebut tidak akan bisa melihat dan merasakan Tuhannya dengan sempurna tetapi di liputi oleh rasa ragu dan ketidak tenangan.

Seperti kata ayat dalam kitab suci yang saya yakini, Tapi sebelumnya saya mau katakana bahwa dengan mengutip ayat ini bukanlah bermaksud ingin mengkultuskan ajaran yang saya yakin, tetapi karena semata ketidak tahuan saya dengan isi dari kitab-kitab agama lain.

Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai; lalu masuklah ke dalam jemaah hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku (QS al-Fajr [89]: 27-30).

Di sini jelas bahwa hanya jiwa yang tenang saja yang di panggil bahkan di minta untuk kembali kepada Tuhannya. Jiwa yang tenang akan tercapai karena mati hati dan mata fisiknya sudah bersih dan suci.

Lantas apa hubungannya Bercinta dengan kondisi sekarang yang serba #nggakjelas ini ?

Bukankah pada kenyataanya setiap manusia yang jarang bercinta dengan pasangannya cenderung workaholic, yang berakibat kepada tingkat strees yang tinggi dan berujung kepada kelelahan fisik dan kelelahan jiwa.

Orang yang tidak pernah bercinta dengan dirinya sendiri, bagaimana bisa dia bercinta dengan orang lain dengan alam bahkan denganTuhannya sekalipun. Hidupnya akan dipenuhi dengan ketidak tenangan, cenderung mengikuti arus besar dan tidak memiliki prinsip hidup yang jelas.

Itulah yang terjadi saat ini. Banyak orang yang hanya ikut-ikutan saja, ikut-ikutan dalam memilih, ikut-ikutan dalam keberpihakan, ikut-ikutan dalam berpendapat tanpa tahu apa yang sebenarnya dia pikirkan, apa yang sebenarnya dia inginkan dan apa yang sebenarnya dia butuhkan.

Bukankah hidup ini hanya senda gurau atau ibarat sebuah permainan belaka. Jika anda ingin menjadi pelakunya, maka sebelum mengetahui aturan mainnya, ketahuilah terlebih dahulu apa tujuan permainan itu sendiri.

Dengan demikian, maka dengan mudah memilih jenis permainanmu, siapa lawan mainmu dan bagaimana aturan mainnya. Begitu pun halnya dalam bercinta, ketahuilah apa yang menjadi kebutuhanmu, siapa lawan bercintamu dan bagaimana aturannya.

Yang terjadi sekarang adalah manusia tidak tau tujuan hidupnya, maka dia hidup berdasarkan tujuan hidup orang lain. Mereka dengan mudah di ombang ambingkan oleh opini dan pendapat orang lain, mereka dengan mudah di hasut, di adu domba sesuai dengan keinginan orang lain. Padahal sejatinya dia sendiri tidak mengetahui apa kebutuhannya, yang ada hanya keinginan semata untuk melampiaskan nafsu birahi orang lain.

Jadi marilah Bercinta !!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun