Hallo sahabat literasi, kebutuhan rumah tangga tentang pangan menurut saya antara lain beras /nasi, sayur mayur, buah-buahan, dll. Guna mencukupi kebutuhan pangan tersebut pada skala keluarga (rumah) bisa melakukan hal-hal yang sederhana. Kalau pada keluarga saya yang hanya memiliki sawah 30 are, rasanya sudah cukup untuk swasembada beras. Walaupun saya tidak mampu mengerjakan sendiri sawah tersebut. Sawah seluas itu dikerjakan oleh tetangga hasilnya sudah cukup untuk kebutuhan beras, tanpa harus beli beras.
Untuk kebutuhan yang lain seperti sayur mayur, kita bisa menanam sendiri di kebun atau pekarangan kita. Ember yang sudah bocor masih bisa dimanfaatkan untuk menanam lombok. Lombok yang saya tanam pada ember yang telah rusak, yang disimpan di pinggir kolam ikan, dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari. Sehingga tidak perlu bigung jika harga lombok di pasar harganya naik. Tanaman lombok itu dapat subur, karena senantiasa diberi air dari kolam ikan. Ternyata air kolam ikan menyuburkan tanaman lombok. Menanam lombok ini saya lakukan, karena pernah mendengar anjuran dari Pj Gubernur Sulawesi Selatan, agar tiap keluarga bisa menanam lombok. Memang ada beberapa bibit lombok yang dibagikan oleh Pemerintah Kabupaten Maros untuk masyarakat.Â
Demikian pula kebutuhan akan ikan. Pemerintah Kabupaten Maros saya dengar membagikan bibit ikan nila secara gratis. Walaupun saya tidak mendapat bagian bibit ikan nila, tapi saya mencoba untuk membeli bibit ikan nila sendiri, untuk kebutuhan keluarga. Bibit ikan nila yang saya beli setahun yang lalu, dan saya pelihara pada kolam terpal-paving blok, ternyata sekarang telah berkembang biak. Hasilnya dapat mengurangi pembelian ikan untuk kebutuhan sehari-hari. Jika keuangan keluarga sudah menipis maka untuk kebutuhan ikan bisa memanen sendiri.Â
Bagaimana dengan kebutuhan buah-buahan ? Hal inipun sudah saya lakukan beberapa tahun lalu, sehingga pohon rambutan, mangga, pisang, jambu, pinang serta pepaya bisa mengurangi pembelian buah-buahan. Jenis kebutuhan lainnya misalnya kelapa juga bisa diswasembada sendiri. Dua puluh tahun yang lalu ada beberapa bibit kelapa saya tanam dan sekarang hasilnya bisa mencukupi kebutuhan. Selain itu juga kebutuhan tetangga dekat rumah. Tidak mampu memetik buah kelapa sendiri, ternyata ada tetangga yang mampu untuk memetikkannya. Jadi kalau kita mau berusaha, banyak jalan menuju swasembada pangan skala keluarga. Apalagi kita yang berada di desa. Salam Literasi (IM).
bagaimana dengan kebutuhan telur dan daging ayam ? Karena tinggal di desa, lahan cukup maka bisa pelihara ayam dan atau bebek. Makanannya bisa dari sisa-sisa makanan yang kita makan. Setiap hari pasti ada sisa makanan, untuk itu bisa diberikan pada ayam atau bebek kita. Ayam kampung, dapat mencari tambahan makanan sendiri, yang ada di sekitar ruah, seperti rumput, belalang, rayap dan makanan lainnya yang tersedia di sekitar rumah. Mari kita swasembada pangan melalui swasembada pangan skala keluarga (rumah)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H