Mohon tunggu...
Ibnu Muslim.
Ibnu Muslim. Mohon Tunggu... Guru - Kepala keluarga

Kepala sekolah

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Beberapa Manfaat Daun Pandan Wangi

22 September 2024   20:59 Diperbarui: 22 September 2024   21:05 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada hari-hari tertentu, biasanya sebelum puasa dan setelah puasa ramadhan ada beberapa orang yang berziarah ke kubur keluarga.. Kuburannya nenek, kakek dan kuburan saudara yang telah meninggal. Kalau kurang bunga atau tidak ada bunga, biasanya mereka membawa air dalam ceret dan portongan daun pandan wangi untuk disiramkan diatas kuburan. Sebelumya mereka membersihkan kuburan terlebih dahulu, lalu menyiramkan air dan potongan daun pandan wangi. Kemudian baru mendoakan mereka yang telah meninggal.

Mitos atau bukan ?

Tumbuhan pandan wangi yang telah berumur tua dan tingginya melebihi rumahnya, segera ditebang, kalau tidak dianggap pamali dan mungkin berbahaya. Bahayanya dimana ?? Belum ada jawabannya sampai sekarang. Belum ada yang menjelaskan.  Kalau menurut penulis sendiri mungkin penghuni rumahnya dianggap sudah mati. Yach karena daun ini biasa ditaburkan diatas kuburan, kira-kira seperti itu. Hal ini ada yang percaya dan ada yang kurang percaya. Oleh karena banyak yang percaya, sehingga tumbuhan yang sudah tinggi, lalu mereka tebang dan belum sempat dikembangbiakan. Akhirnya hampir punah tumbuhan ini. Jadi pikirkan dulu sebelum ditebang, setidaknya dikembangbiakkan dulu sebelum ditebang, tunggu tunasnya muncul dibangian bawah. Semoga tulisan ini bermanfaat. Lalu bagaimana membuat ketupat dan lontong, ikuti artikel berikutnya. Salam literasi (IM)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun