Mohon tunggu...
Ibnu Muslim.
Ibnu Muslim. Mohon Tunggu... Guru - Kepala keluarga

Kepala sekolah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gotong Royong di Moment Lelayu

4 September 2022   08:42 Diperbarui: 4 September 2022   08:46 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sahabat literasi dimanapun anda berada, semoga dalam keadaan sehat walafiat. Dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa. Pagi hari ini minggu 4 september 2022 saya mendengar berita yang diumumkan melalui pengeras suara dari Masjid Nurul Huda Marampessu Kelurahan Boribelaya Kecamatan Turikale Kabupaten Maros Provinsi Sulawesi Selatan. 

Isi beritanya tentang lelayu, bahwa salah satu jamaah masjid tersebut bernama Hj Nurasia (Istri almarhum H. Haruna) yang tinggal di Marampessu telah meninggal dunia sekitar pukul 01.00 Wita. Mendengar berita itu usai salat subuh masyarakat sekitar masjid berdatangan memberikan bantuan sekedarnya.

Selain itu masyarakat sekitar Kampung Marampessu berdatangan ke rumah duka dan bergotong royong. Ada yang mencari bambu untuk membuat penutup mayat seperti tampak pada gambar di atas. Ada juga yang bergegas membeli papan untuk penutup mayat di liang lahat. 

Sebagian dari mereka mendatangi tempat pembuat batu nisan untuk memesan tulisan yang akan dipasang pada kuburan tempat jenasah dikuburkan. Sebagian dari masyarakat bergotong royong membersihkan tempat atau lokasi yang akan dijadikan lubang dimana jenasah dikuburkan. 

Rencananya sebelum salat dzuhur jenazah akan dibawa ke masjid. Setelah salat dzuhur jenazah akan disalatkan oleh para jamaah tersebut. Biasanya yang menjadi imam pada salat dzuhur itu juga yang akan memimpin salat jenasah. 

Setelah disalatkan jenazah akan dibawa ke pemakaman yang tk jauuh dari rumah almarhumah. Biasanya di kampung tersebut apabila ada yang meninggal keesokan harinya keluarganya akan mengadakan doa bersama. dalam acara doa bersama biasanya juga dipanggil anak-anak dari pesantren atau dari kelompoknya Pak Imam mengadakan / membaca al qur'an di hari ke-1 samapi hari ke -7, sehingga tamat membaca 30 juz. 

Di saat itu juga biasnya masyarakat bergotong royong membantu membawakan makanan ringan sesuai keikhlasannya masing-masing. lain ladang lain belalang. 

Mungkin adat di kampung anda berbeda dengan yang saya utarakan di atas ? mohon kiranya beri komentar sesuai kemampuan. Mudah-mudahan menjadi amal jariah, melalui literasi seperti ini. menambah pengalaman. Ok sampai jumpa sahabat leterasi yang baik hati. (IM)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun