- Faktor biologi
Penelitian menemukan adanya perbedaan pada jumlah serotonin (zat kimia otak) pada orang yang mengalami anoreksia dengan yang tidak. Perbedaan ini yang diduga membuat orang yang anoreksia mampu menekan nafsu makannya secara ekstrem. Keseimbangan hormon di dalam tubuh juga bisa memicu gangguan makan. Salah satunya pada perempuan, hormon ovarium (estrogen dan progesteron) diketahui meningkatkan risiko binge eating dan rasa emosional untuk makan. Maka itu kadar hormon ini harus terjaga keseimbangannya.
- Faktor psikologis: seperti tidak puas dengan citra tubuh, ingin perfeksionis, hal ini dapat membuat seseorang mengalami gangguan makan dan akan memicu penyakit .
Gangguan pembuangan
- Eneurosis: adanya gangguan hormone, masalah pada kandung kemih, telalu banyak mengkonsumsi kafein, gangguan tidur.
- Encopresis: Adanya gangguan kecemasan, sembelit yang berkepanjangan, tidak minum cukup air.
Keterlambatan berbahasa
- Adanya gangguan pada mulut
- Kehilangan pendengaran
- Kurangnya stimulus lingkungan
- Adanya gangguan Autisme
Kecemasan umum
- Kurang adanya stimulus terhadap anak
- Membendung kebebasan anak berekspresi
- Kurangnya interaksi antar pada lingkungan
- Kurang memberikan pengajaran serta penanaman karakter pada anak
C. Gejala
Depresi: Mudah tersinggung, sering merasa sedih, sulit untuk konsentrasi terhadap suatu hal, adanya keluhan sakit kepala, dan sakit perut, sering menyendiri.
Gangguan makan
- Â Kondisi badan dan wajah terlihat lesu
- Muncul rasa sakit di bagian perut
- Sulit buang air besar
- Kondisi badan akan lemas
Gangguan pembuangan
- Eneurosis: Â Rasa haus yang berlebihan, mendengkur, Tinja menjadi keras
- Encopresis: Nafsu makan berkurang, sembelit serta fases keras dan kering, jarak anatar buang air besar panjang
Keterlambatan berbahasa
- Kesulitan untuk mengekpresikan bahasanya
- Sulit menyatukan kata-kata
- Sulit untuk berinteraksi
Kecemasan umum
- Sulit untuk percaya diri
- Sulit untuk bergaul
- Adanya rasanya cemas terhadap sesuatu
- Sulit untuk berkembang Untuk melatih kemampuannya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H