Mohon tunggu...
Muhammad Syamsuddin
Muhammad Syamsuddin Mohon Tunggu... -

Sedang belajar membaca ide dan menuliskannya.\r\n|| \r\nSumber gambar: http://en.wikipedia.org/wiki/Shams_Tabrizi

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

[Seri Islam #2]: Bila Belum Bisa Shalat Khusuk, Shalat di Masjid Saja!*

21 Mei 2014   08:29 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:17 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bila belum bisa shalat khusuk, shalat di masjid saja!



Mungkin kita sering shalat yang 100% tidak khusuk. Kita hanya ingat sewaktu takbir di awal shalat dan tahu-tahu kita sudah menutup shalat dengan salam. Ini shalat yang kadar kekhusukannya 0%. Pahalanya mungkin 0 (nol) pula. Itulah salah satu kualitas hidangan persembahan kita ke Allah yang telah mengaruniai kehidupan ke kita. Tentu ini hidangan yang tidak pantas.

Apakah shalat yang demikian bisa membawa dampak yang baik buat diri kita? Kalau kenyataannya shalat kita sering seperti itu, apakah kita masih bisa punya harapan mendapat perhatian Allah? "Tuhanku tidak akan mengindahkan kamu kalau tidak karena  ibadahmu" (Al-Furqan: 77).

Untungnya tingkat kekhusukkan shalat kita tidak nol persen banget sih. Yah, mungkin masih ada sekitar 25%. Kalau kita sudah menyadari posisi kualitas shalat kita yang seperti itu, bisakah kita mengharap balasan dari Allah lebih dari yang telah kita usahakan?

Untungnya Allah memberi jalan keluar lewat shalat jamaah. Di dalam shalat berjamaah, shalat kita akan dinilai kekhusukkannya berdasarkan tingkat kekhusukkan tertinggi dari salah satu anggota jamaah. Misalnya, kalau tingkat kekhusukkan kita hanya 25%, tapi ada anggota jamaah yang bisa mencapai 75% maka shalat kita akan dinilai tingkat kekhusukkannya 75%. Ini bisa terjadi karena kemurahan Allah semata.

Apa akibatnya? Kembali ke ayat 77 dari surat Al-Furqan. Pada ayat itu seolah dibilang bahwa kalau shalat kita kadar kekhusukkannya adalah 25% maka tingkat kepedulian Allah ke kita juga sesuai dengan itu. Namun berkat shalat berjamaah maka sekalipun shalat kita masih rendah kadar kekhusukkannya namun kita masih sempat mendapat tingkat kepedulian dari Allah seperti kalau kita sudah ahli shalat khusuk.

Untuk memperbesar peluang kita bisa meraih manfaat dari hasil dengan tingkat kekhusukkan shalat yang tinggi, usahakan kita shalat berjamaah dalam kelompok besar. Itu bisa terjadi kalau kita shalat berjamaah di masjid yang banyak dikunjungi jamaahnya.

Jadi kalau shalat kita belum khusuk tapi ingin menggapai apa yang didapat oleh orang-orang yang shalatnya bisa khsusuk maka jalan mudahnya adalah pergi ke masjid untuk shalat berjamaah.

Bagi yang sudah bisa shalat khusuk tentunya akan jauh lebih utama lagi kalau ia shalat berjamaah di masjid karena ia mendatangkan kebaikkan buat jamaah lainnya. Setiap anggota jamaah yang mendapat manfaat dari kekhusukan shalatnya, maka ia juga mendapatnya kembali dengan berlipat-lipat. Karena itu perlu diniati semoga shalat kita di masjid adalah yang terbaik agar semua orang dapat manfaat dari kita. Jadi setiap kaki kita melangkah ke masjid, pastikan kita sedang berniat membawa kebaikkan buat orang lain. Insya Allah.

Wallahu'alam.

Semoga tulisan ini bermanfaat.

Salam dari Bandung.

_______________

Note:  Artikel lain yang  terkait dengan shalat khusuk: klik di sini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun