Mohon tunggu...
Ibnu Abdullah
Ibnu Abdullah Mohon Tunggu... -

Apapun pesan tulisanmu, jadikanlah agar mudah ditangkap.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puasa Mutih

18 April 2011   07:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:41 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Empat puluh hari yang akan kaukorbankan dengan tidak menyantap sesuatu yang mengandung unsur Natrium Klorida aku pikir bukan jalan atau solusi yang baik. Aku tidak bisa menerimanya. Pertama karena hal ini tidak dituntunkan, dan kedua karena justru apa yang kan terjadi dengan tubuhmu? Meskipun alasan yang kau sampaikan kemarin, "mas, ini juga bermanfaat demi memancarkan aura. Ilmiahnya begini, dengan tidak mengkonsumsi makanan yang asin-asin keringat di tubuh ini tidak akan sejahat biasanya. Ketika aku keluar dari kepompong 40 hari ini aku akan menjadi kupu-kupu tercantik pada hari itu". Aku tentu saja tidak berani frontal menyangkalmu, karena aku tahu kebiasaanmu yang membuat aku perlu mematok kehati-hatian tingkat tinggi dalam menghadapi perasaanmu.

Aku sayang kamu, nanti kita bicarakan lagi ya..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun