Musim lepas, Romelu Lukaku tampil beringas di pentas Serie A. Jika Inter jadi lepas, siapa yang pantas menggantikannya? Kita bahas di sini sampai tuntas.
Profil Lukaku di bawah ini setidaknya menunjukkan secara visual kepada kita betapa ganasnya ia ketika berseragam biru hitam musim 2020/2021.
Kalau striker Belgia ini jadi meninggalkan Inter, perlu pengganti sosok baru dengan nilai statistik yang serupa atau paling tidak sedikit mendekati.
Jadi, walaupun secara statistik dia memiliki passes per 90 yang rendah, tapi angka ini justru menujukkan betapa effektifnya Lukaku ketika berada di depan gawang lawan. Hanya perlu beberapa sentuhan saja untuk mencetak gol.
Tandemnya musim lalu di Inter, Lautaro MartÃnez, bahkan memiliki jumlah operan yang lebih rendah lagi (14,8). Implikasi dari statistik ini sangat jelas, gaya bermain Inter di bawah Conte tidak menyukai penyerang yang ikut turun ke bawah dan terlibat dalam build-up play.
Parameter penting lainnya adalah expected goals atau biasa disingkat xG. Lukaku memiliki point xG per 90 sebesar 0,68. Rata-rata striker lain di lima liga top Eropa hanya memiliki xG sebesar 0.36.Non-penalty Lukaku juga sangat tinggi, 0.53 atau kurang lebih 35.5% di atas rata-rata striker papan atas Eropa.
Menariknya, pemain kelahiran Antwerp, Belgia ini tidak memiliki jumlah shots yang tinggi, hanya 2.76 tembakan saja per 90. Tapi ini justru mengindikasikan bahwa setiap tembakannya memiliki peluang tinggi untuk menghasilkan gol.
Selain itu, kalau di atas telah kita singgung betapa kecilnya jumlah operan Lukaku, tapi justru touches in box dia di depan gawang lawan sangat tinggi, atau 5.69 dengan percentile rank 93.4.
Lukaku juga sangat kreatif untuk ukuran seorang penyerang. Point assist per 90 miliknya adalah sebesar 0,26, yang menjadikannya berada 32.8% di atas rata-rata striker top lima liga Eropa untuk urusan assist.
Dengan postur setinggi 191 cm, Romelu sangat digdaya di udara. Tak heran jika penyerang berdarah Kongo ini memenangkan 44% duel udaranya.