Muram. Suram. Temaram. Pojokan diri di sudut dapur.
Sunyi. Lalu, Kelakar gemuruh memecahkan keheningan.
Dua telinga dengarkan letusan luapan himpunan penyakit.
Debu. Abu. Banjir. Awan panas, serta material lainnya.
Tak ingin berlari, karena persahabatan ternak-ternak.
Yang berbicara padaku. Yang memberi aku hidup.
Aku beri mereka makan. Merekapun beri aku makan.
Bila nyawa hanya tuk satu hari ini, maka matilah aku.
Mati bersama mereka. Itu keinginan terakhirku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!