Mohon tunggu...
Ibnu NUgroho
Ibnu NUgroho Mohon Tunggu... -

Presiden Mahasiswa Korps Mahasiswa Politik dan Pemerintahan Fisipol UGM

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Andai Jokowi Mahasiswa JPP Fisipol UGM

18 April 2015   11:29 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:57 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumber Kajian Kementrian AKSVOPRO dan KASTRAT KOMAP Fisipol UGM Mungkin sudah tak terhitung berapa banyak umpatan-umpatan yang kita lontarkan dalam menilai kinerja pemerintahan Jokowi-JK. Walaupun tak bisa dipungkiri bahwa terkadang ada pujian-pujian yang patut kita layangkan kepada duet tersebut, tapi mungkin pujian itu bisa dihitung pakai jari tangan kanan, tidak lebih. Bahkan sangat membuang-buang waktu rasanya ketika kita harus membuat daftar kebijakan Jokowi yang menimbulkan kegaduhan di masyarakat. Alhasil akumulasi kekecewaan itu akhirnya tergambarkan oleh ekpresi `cemberut` masyarakat kepada pemimpinnya. Selalu ada yang akan memberi pembelaan bahwa penilaian-penilaian tersebut terlalu prematur untuk menilai kinerja pemerintahan yang belum genap setahun. Duet dwitunggal ini baru `dilahirkan` pada tanggal 20 Oktober 2014. Ibarat anak bayi yang baru berumur kurang 6 bulan, bayi ini lagi masa lucu-lucunya. Banyak masyarakat yang kesengsem untuk sekedar mencubit pipinya ataupun menjambak rambutnya. Ulah `nakal` nya yang terkadang membuat banyak orang yang ingin sesekali menyentilnya bukan karena bayi ini dibenci tapi karena saking cintanya. Begitulah pemerintahan ini berjalan, terkadang masyarakat dibuat kesengsem untuk sesekali menyentil kinerja pemerintahan Jokowi yang diaanggap melunturkan ekspektasi masyarakat. Rilis ini mencoba untuk mengandaikan Joko Widodo sebagai seorang anak Jurusan Politik dan Pemerintahan Fisipol UGM yang telah menyelesaikan semester ini dengan 8 mata kuliah 24 SKS. Berbeda dengan mahasiswa lainnya yang harus belajar `teori` dan duduk manis di kelas mendengarkan dosennya memberikan materi, Jokowi diberi hak oleh pihak jurusan untuk melakukan `praktikum` di laboratarium Negara Indonesia. Tak perlu aneh mengapa Jokowi mendapatkan hak ekslusif untuk berpraktikum, karena kemampuan akademiknya sudah diakui oleh mayoritas masyarakat Solo dan sebagian warga Jakarta. Dia sudah medapatkan 2 seritifikat yang dapat menjamin keahliannya. Sangat menarik untuk menganalisis kinerja Jokowi dengan mengaitkannya dengan beberapa mata kuliah di JPP Fisipol UGM. Kami mencoba untuk mengukur kepemimpinan Jokowi dengan hasil akhir IPK layaknya mahasiswa pada umumnya. Penilaian ini sifatnya hanya analisis teori dari beberapa mata kuliah dan mengaitkannya dengan `tingkah` Jokowi selama kurang lebih 6 bulan menjabat menjadi Presiden. Rapor ini akan menghabiskan banyak halaman sebagai akibat semakin rumitnya tingkah laku Jokowi dalam menjalankan pemerintahannya. Silahkan diliat bagaimana nilai rapor Jokowi pada semester ini : http://bit.ly/1MOp5J0

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun