Lama kelamaan Grigorii Kuzmich dihadapkan pada pilihan-pilihan yang sulit. Kebaikan-kebaikan yang ia terima dalam bentuk pujian dan sanjungan dari lingkungan terdekatnya memiliki konsekuensi tertentu. Ia merasa dituntut untuk membalas kebaikan itu dengan kebaikan pula.Â
Selain mengambil uang kas untuk biaya pernikahan, Grigorii juga mengambil uang dari kas kantor untuk atasannya, untuk menyengangkan orang tua dan kakak laki-lakinya, untuk melayani tamu-tamu yang berkunjung ke rumah mereka.Â
Puncak dari itu semua, atas permintaan dari orang-orang yang telah menyanjung dan menghormatinya karena jabatan barunya, ia mengadakan pesta besar-besaran. Pesta itu diadakan seminggu sebelum ia ditahan lalu dibenci dan dihujat sebagai koruptor oleh orang-orang yang sama.
Sensasi dari penerimaan dan sanjungan orang-orang di sekitarnya menjauhkan Grigorii Kuzmich dari karakter aslinya yang telah terbentuk sepanjang hidupnya yang digambarkan dalam paragraf awal oleh Anton Chekov.Â
Jabatan baru itu bagai kelahiran baru baginya -- ia seperti kertas kosong yang diwarnai oleh pengalaman-pengalaman baru. Pandangannya terhadap orang lain turut berubah. Ia tidak lagi objektif menilai mereka. Penilaian baru itu menuntutnya berubah menjadi pribadi baru dengan cara berusaha menyenangkan semua orang.
Dr. Kamsol Bukan Grigorii Kuzmich
Dalam sambutannya saat membuka acara Malam Puisi yang ditaja oleh Sanggam Grup (7/10/2022), Pj Bupati Kampar memaparkan sekilas program yang ia rencanakan dalam membangun desa-desa tertinggal di Kabupaten Kampar.Â
Harus diakui, pembangunan desa tertinggal di Kabupaten Kampar baru akan dimulai oleh almarhum Bupati Kampar, H. Azis Zaenal sebelum beliau wafat dan hanya menjabat selama lebih kurang satu tahun.Â
Namun, program yang direncakan Dr. Kamsol itu berbeda. Ia tidak hanya menekankan pada pembangunan infrastruktur, tetapi fokus utamanya adalah pembangunan sumber daya manusia yang dimulai dari keluarga.Â
Secara jujur, saya mengakui program tersebut akan membawa kemajuan bagi Kabupaten Kampar bila terlaksana dengan baik. Hanya saja sangat disayangkan, selama menjabat sebagai Pj Bupati Kampar, belum ada jembatan penghubung ide-ide Dr. Kamsol itu kepada masyarakat sehingga, apa yang ia lakukan selama ini hanya terkesan seremonial saja.Â
Padahal, dengan instrumen dan sumber daya yang dimiliki oleh pemerintah daerah, mereka seharusnya bukan menjadi lembaga pengonter isu, lebih dari itu, mereka adalah pemilik dan penentu opini publik.Â