Mohon tunggu...
Mubyarto Nababan
Mubyarto Nababan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bang Nababan

Padahal perbedaan itu bukan untuk menunjukkan siapa yang paling benar.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bang Budiman Sudjatmiko, What Next?

26 September 2019   17:54 Diperbarui: 26 September 2019   18:07 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok: budimansudjatmiko.net

Mendengar nama Bang Budiman akan selalu mengingatkan kita tentang perjuangan Indonesia menuju negara demokrasi yang sedang kita nikmati saat ini. Bang Budiman adalah salah satu pejuang reformasi 1998 dari banyak abang abang dan kakak lainnya, terimakasih sudah berjuang membawa Indonesia menjadi negara demokrasi yang indah sampai saat ini. 

Bicara mengenai perjalanan hidup dan karir bang Budiman tentulah tidak cukup dengan satu dua buku, karena bang Budiman tidak  berhenti hanya sebagai pejuang reformasi saja. Bang Budiman tidak hanya selesai berjuang dari luar pemerintahan seperti jaman kuliah dan 1998, tetapi juga berjuang dari dalam sistem (legislatif). 

Bang Budiman sudah dua periode berada di dalam sistem yaitu di legislatif (Anggota DPR), perjuangan yang paling saya ingat adalah Undang Undang Desa. Undang Undang Desa ini akhirnya goal dan seperti yang kita ketahui saat ini desa desa di Indonesia mendapatkan kucurkan dana dari pusat yang digunakan untuk membangun desa, dimana dana desa adalah satu isi Undang Undang Desa. 

Setelah dua periode menjadi anggota DPR, What Next bang Budi?

Apakah akan memilih berjuang di luar legislatif dan eksekutif?

Saya pribadi punya pandangan sendiri, tentu ada benarnya mengubah sesuatu yang lebih baik untuk negara adalah berada di dalam sistem (eksekutif, legislatif dkk nya), tentu juga berjuang dari luar sistem tidak salah tetapi jika berjuang dari dalam sistem kita mempunyai power yang lebih besar untuk berbuat sesuatu yang lebih baik. 

Contoh, kita ingin mendirikan waduk menggunakan dana sendiri, tentu akan terbatas besarnya waduk yang akan kita dirikan, tetapi jika kita berada di dalam sistem misalnya di eksekutif, kita punya kekuatan untuk mendapatkan dana dari uang negara yang bisa kita pergunakan mendirikan waduk berkali lipat besarnya. 

Jadi menurut Saya, terlalu cepat untuk bang Budiman berjuang untuk Indonesia dari luar sistem. Bagaimana jika bang Budiman menjadi bagian dari eksekutif? Ya jadi menteri, menteri desa contohnya. 

Karena menurut Saya menjadi menteri desa, bang Budiman lebih selaras dengan perjuangannya selama ini akan Undang Undang Desa, ya mengeksekusi Undang Undang yang diperjuangkannya sampai goal selama ini. 

Dan akhir akhir ini Saya mengikuti kegiatan kegiatan bang Budiman melalui sosial media, bang Budiman sedang membantu banyak generasi muda menjadi kreator atau inovator dalam menghadapi era industri 4.0. 

Desa dan industri 4.0 sangat berkaitan, menciptakan desa yang siap bersaing di era industri 4.0. 

Saya sedang membayangkan desa desa yang tidak kalah hebatnya bersaing dengan kreatifnya orang orang di kota besar. Membayangkan orang tidak malu lagi tinggal di desa, tidak malu menjadi orang desa, membayangkan yang merantau ke kota kembali ke desanya. Membayangkan di desa itu peluang menghasilkan uang sama besarnya dengan di kota kota. 

Sayang sekali jika hal ini tidak dilakukan dengan segera. Bang Budi yang sudah lama dekat dengan para petani dan warga desa dan juga punya pemikiran cerdas dan kreatif sangat cocok untuk mengambil alih memimpin perjuangan desa dan industri 4.0 untuk desa ini. 

Tetapi menjadi menteri tentunya tidak semudah menulis tulisan ini, karena pemilihan seorang menteri menjadi hak seorang Presiden. Tetapi setidaknya bang Budiman secara pribadi harus siap dan mau menjadi pemimpin perjuangan desa ini. 

Guru Saya pernah menyampaikan begini saat tidak ada yang ke depan mengerjakan soal yang ditulis di papan tulis. Jika ada soal yang harus dikerjakan ke depan, kamu tidak harus ditunjuk untuk maju ke depan. Berdiri, melangkah ke depan dan kerjakan soal yang di papan tulis dengan inisiatif sendiri. Salah benar urusan kedua, yang penting niat berani demi tugas. 

Jadi bagaimana bang Budi?? Siap mengambil perjuangan desa menjadi menteri desa? 

Salam Bang Nababan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun