Malam yang terlalu deras mengembun di ingatan, sunyi yang turun hingga pagi, tak sedikitpun memberi kerenggangan bagi perasaan.Â
Aku meniadakan diri hingga setengah; tenggelam di air matamu, jatuh di bibirmu, dan hancur di dadamu. Kemudian aku merasakan betapa keadaanmu seperti lilin yang menangis dan habis terbakar semalaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!