Mohon tunggu...
Ibay Benz Eduard
Ibay Benz Eduard Mohon Tunggu... karyawan swasta -

humoris, aktif, bersahabat, empati

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Menjadi Tukang Bubur... Jutawan yang Tak Terlihat

20 Desember 2014   16:44 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:53 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Hidup ini memang penuh perjuangan, disatu sisi kita ingin bekerja di tempat yang nyaman, ruangan ber AC serta fasilitas penunjang lainnya dengan gaji yang mencukupi, di sisi lain ada juga yang bekerja keras dari pagi hingga malam untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, ada juga yang bekerja sebentar dan ongkang ongkang kaki, gak banyak keluar tenaga tapi lumayan juga pendapatannya.

Saya sendiri bekerja di perusahaan industri perikanan, alhamdulillah pendapatan pas-pasan namun bisa menghidupi 1 istri dan 2 anak serta Orang tua dan Mertua. Tapi memang kalo hidup hanya mengandalkan Gaji saja, tidaklah mencukupi, terkadang kita harus punya tenaga ekstra untuk memenuhi biaya kebutuhan hidup lainnya..istilahnya job side. Untunglah terkadang boss sering memberikan tugas-tugas tambahan di luar tugas kantor, yang hasilnya lumayan untuk menutupi biaya-biaya kebutuhan lainnya.

Ada seorang kawan saya, biasa dipanggil bang Hendar. Jauh-jauh datang dari sukabumi merantau ke Menado untuk mencari perubahan hidup. Dulu dia pernah jadi security di suatu resto di Jakarta, namun karena tidak ada perubahan yang berarti akhirnya dia coba hijrah ke Manado. Dia mencoba berjualan bubur ayam jakarta, pertama dia jualan di daerah Airmadidi selama 2 tahun, karena masih blum mencukupi, lalu dia pindah lokasi ke pusat kota Manado, tepatnya di Kampung Kodo – Manado. Ternyata memang hokky nya disitu. Omzet Penjualannya kurang lebih 1,8 juta per hari. Dia mulai jualan bubur ayam dengan gerobak dorongnya Jam 06.00 pagi, bubur ayamnya langsung ludes sekitar jam 09.00 pagi, itu saja dia jualan menghabiskan 2 dandang ukuran besar. Oh ya dia berjualan dibantu istrinya. Dan enaknya lagi, dia gak membayar biaya sewa lapak untuk berjualan, hanya membayar uang kontrakan sewa 750 ribu perbulan.



Mari kita hitung keuntungannya, dari Omzet 1,8 juta, dia sisihkan 500 ribu per hari untuk tabungan, lalu belanja modal sekitar 800 ribu, sisanya dia gunakan untuk keperluan hari-hari. Dari yang disisihkan 500 ribu perhari untuk di tabung, berarti setiap bulan dia memiliki tabungan sebesar 15 juta, sehingga pada saat bulan Ramadhan datang dia bisa memiliki tabungan sekitar 165 juta ( 15 juta x 11 bulan ) itu perhitungan kasarnya dia bilang, selama satu bulan penuh dia puasa berdagang alias pulang kampung dengan membawa hasil kerja kerasnya, pulang naik pesawat dengan HP Android tercanggih...he..he.

Kondisinya yang mulai mapan itu, dia ikut Club motor besar TIGER di manado, terkadang dia ikut Touring ke beberapa kota. Dia bilang hanya itulah dia menghilangkan kepenatan bekerja, kumpul dengan kawan-kawan geng motornya. So, bagi yang lagi patah semangat bekerja atau yang terkena imbas PHK, jangan putus asa dulu, kembangkan talenta anda...siapa tau ada talenta anda yang belum anda kembangkan.

Percayalah, rezeki akan selalu ada bagi yang selalu mau berusaha keras...dan tetap semangat.

Di lain waktu saya akan ceritakan kerja santai, gak banyak keringat tapi pendapatan lumayan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun