Mohon tunggu...
IAT Sadra 22
IAT Sadra 22 Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Kumpulan Karya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Al-Qur'an dalam Kehidupan Manusia: Wahyu, Ilmu, dan Ilham sebagai Pandangan dalam Islam

2 Oktober 2023   05:13 Diperbarui: 2 Oktober 2023   07:28 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

oleh: Chintya Oktavia Listiyanti dan Sayyidatunnisa zanneti

Al-Qur'an adalah kitab suci yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad melalui perantara Malaikat Jibril. Al-Qur'an terdiri dari 114 surah yang berisi ajaran, petunjuk, hukum dan nilai-nilai moral. Umat muslim wajib memahami dan mengamalkan ajaran-ajaran yang terkandung dalam Al-Qur'an supaya bisa menjalani kehidupan sesuai dengan prinsip-prinsip islam. Al-Qur'an memiliki pengaruh besar terhadap membentuk budaya, etika, hukum dan kehidupan manusia. Mengenal Al-Qur'an menjadi kunci dalam memahami agama Islam dan dalam menjalankan kehidupan di dunia ini.

Adapun yang berkaitan dengan hikmah mempelajari Al-Qur'an ada di hadist Rasulullah yang diriwayatkan oleh imam Al-Bukhari dengan terjemahan: "sebaik-baiknya kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur'an dan mengajarkan kepada orang lain" (HR. Bukhari). Al-Qur'an juga merupakan sumber dari segala sumber ajaran islam yang pertama dan utama, sehinga umat islam wajib membaca Al-Qur'an dan kemudian wajib mengamalkannya, sebab sebaik-baiknya seorang muslim adalah mempelajari dan mengamalkan Al-Qur'an.

PEMBAHASAN

A.  Definisi Al-Qur'an

 Secara etimologi terdapat beberapa pendapat arti kata Al-Qur'an:

  • Al-Qur'an berasal dari bentuk masdar qara'a yang berarti "membaca", Qur'an adalaah masdar yang juga mempunyai makna maf'ul yang berarti "bacaan". Qara'a juga memiliki arti mengumpulkan keduannya memiliki kaitan makna karena membaca pada dasarnya adalah mengumpulkan huruf dan kata dalam ucapan sehingga keduannya bisa diartikan sama.[1] Sebagaimana (QS: Al-Qiyamah; 17-18) 

"Sesungguhnya Kami-lah yang bertanggung jawab mengumpulkan (dalam dadamu) dan membacakannya (pada lidahmu). Maka apabila kami telah menyempurnakan bacaannya kepadamu (dengan perantara Jibril), maka bacalah menurut bacaannya itu." 

  • Kata Al-Qur'an merupakan isim 'alam (nama) atau istilah yang digunakan untuk merujuk kepada kitab suci yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad. Pendapat ini menyatakan bahwa Al-Qur'an bukanlah turunan dari kata apapun melainkan isim murtajal yaitu kata yang sudah ada sejak awal.[2]
  • Kata Al-Qur'an memiliki asal kata qarana yang bermakna "menghimpun atau menggabung". Hal tersebut cocok dengan karakteristik Al-Qur'an yang menggabungkan antara huruf ayat dan surat dalam satu kesatuan. [3]

Secara terminologi, Al-Qur'an merupakan kalam Allah yang diturunkan melalui perantara Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad sebagai Mukjizat. Al-Qur'an tertulis dalam mushaf yang dimulai dari surat al-fatihah dan diakhiri surat an-nas dan ketika membacanya dinilai sebagai ibadah.[4] Al-Qur'an diturunkan sebagai petunjuk hidup manusia yang memuat tata aturan kehidupan manusia. 

B. Nama-nama Al-Qur'an

  • Al-Qur'an
  • Dinamakan Al-Qur'an karena merupakan bacaan yang dimana didalamnya berkaitan dengan kisah, perintah, larangan, ayat, surah dan lain sebagainya. Sebagaimana dalam Q.S. al-Qiyamah [75] ayat 17 :"Sesungguhnya Kami yang akan mengumpulkannya (di dadamu) dan membacakannya"
  • Alkitab

Alkitab merupakan nama Al-Qur'an yang pertama, karena didalamnya terhimpun beragam ilmu pengetahuan, kisah-kisah terdahulu dan berita, hal ini karena arti kata kitab adalah menghimpun. Sebagaimana dalam Q.S. al-Dukhan [44] ayat 2:

"Demi Kitab (Al-Qur'an) yang jelas"

  • Karim

Dinamakan al-Karim karena didalamnya terkandung sifat kemuliaan. Sebagaimana dalam Q.S. al-Waqi'ah [56] ayat 77:

"Sesungguhnya Al-Quran ini adalah bacaan yang sangat mulia"

  • Furqon

Al-Qur'an disebut "al-Furqan" karena kemampuannya dalam membedakan antara yang haq dan bathil. Sebagaimana dalam Q.S. al-Furqan [25] ayat 1:

"Mahasuci Allah yang telah menurunkan Furqan (Al-Qur'an) kepada hamba-Nya (Muhammad), agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam (jin dan manusia)"

  • Huda

Disebut "al-Huda" karena didalamnya terdapat petunjuk yang membimbing umat manusia ke jalan yang benar. Sebagaimana dalam Q.S. Yunus [10] ayat 57:

"Wahai manusia! Sungguh, telah datang kepadamu pelajaran (Al-Qur'an) dari Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman."

  • Syifa

Dinamakan "asy-Syifa" karena dapat menjadi obat. sebagaimana dalam Q.S. al-Isra' [17] ayat 82:

"Dan Kami turunkan dari Al-Qur'an (sesuatu) yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zalim (Al-Qur'an itu) hanya akan menambah kerugian." 

  • 'Aliy

Disebut dengan nama "al-Aliy" dikarenakan Al-Qur'an adalah kitab suci yang agung. Sebagaimana dalam Q.S al-Zukhruf [43] ayat 4 :

"Dan sesungguhnya, Al-Qur`n itu dalam induk Alkitab (Law Maf) di sisi Kami adalah benar-benar tinggi (nilainya) dan amat banyak mengandung hikmah.'

  • Tanzil

Dinamakan "al-Tanzil" karena Al-Qur'an diturunkan secara berangsur-angsur. Sebagaimana Q.S asy-Asyu'ara  [26] ayat 192 :

"Dan sungguh, (Al-Qur'an) ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan seluruh alam,"

C. Kedudukan Al-Qur'an

1. Al-Qur'an Sebagai Sumber Ajaran Islam

Al-Qur'an dijadikan sebagai sumber utama ajaran Islam karena  diantara kandungannya terdapat norma-norma yang mengatur cara manusia dalam menjalani hidupnya, serta kaitannya dengan alam dan ciptaan-Nya.  Beberapa pokok-pokok ajaran Al-Qur'an.[5] :

a. Akidah

Akidah menjadi permasalahan yang penting dalam kehidupan beragama. Akidah yaitu pondasi bagi keimanan seseorang, dalam hal ini akidah berarti keyakinan terhadap keesaan Allah.

b. Ibadah

Ibadah adalah bentuk perbuatan seorang hamba yang bertujuan untuk mendapatkan ridha dari penciptanya.

c. Muamalah

Muamalah yaitu membahas tentang permasalahan hubungan antar manusia dalam kehidupan sosial.

d. Akhlak

Akhlak adalah perilaku, etika, tata krama dan moralitas yang melibatkan hubungan antara manusia dengan Allah dan hubungan antara manusia dengan manusia yang diatur oleh ajaran agama.

e. Sejarah

Dalam Al-Qur'an dijelaskan tentang kisah-kisah umat terdahulu yang diharapkan dapat menjadi ibrah, hikmah, dan pelajaran bagi umat setelahnya.

f. Syariat 

Al-Qur'an juga menjelaskan masalah syariat, yaitu hukum atau aturan yang ditetapkan oleh Allah Swt dan wajib bagi seorang hamba untuk mentaatinya.

Al-Qur'an sebagai Sumber Hukum Islam

Terdapat tiga sumber hukum dalam Islam yaitu Al-Qur'an, As-Sunnah, dan Ijtihad. Al-Qur'an menjadi sumber hukum utama diantara ketiga hukum tersebut. Al-Qur'an berperan penting dalam kehidupan manusia, yaitu menjadi sumber aturan kehidupan. Secara garis besar, hukum-hukum yang terdapat dalam Al-Qur'an ada tiga bidang yaitu aqidah, akhlak dan amaliyah.[6]

Al-Qur'an sebagai mukjizat terbesar

Al-Qur'an merupakan mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad. mukjizat adalah suatu hal luar biasa yang diperlihatkan oleh Allah dengan tujuan untuk membuktikan kenabian seorang nabi ataupun kerasulan seorang rasul serta memperkuat keyakinan para pengikut nabi dan tidak ada yang dapat mengalahkannya atau berbuat sepertinya.[7] Sebagaimana dalam Q.S al-Baqarah  [2]: 23-24 :

"Dan jika kalian (tetap) dalam keraguan tentang Al-Qur'an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), maka buatlah satu surat (saja) yang semisal Al-Qur'an itu dan ajaklah penolong-penolong kalian selain Allah, jika kalian orang-orang yang memang benar. Maka jika kalian tidak dapat membuat(nya) dan pasti kalian tidak akan dapat membuat(nya), peliharalah diri kalian dari api neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir."

Al-Qur'an sebagai kitab yang sangat istimewa

Umat Islam percaya bahwa Al-Qur'an adalah wahyu dari Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril. Oleh karena itu, setiap kata dalam Al-Qur'an dianggap sebagai kata-kata Allah sendiri. Al-Qur'an juga dianggap tidak mengalami perubahan atau revisi sejak diturunkan, ini dianggap sebagai keistimewaan yang membedakannya dari kitab-kitab suci lainnya yang dapat mengalami perubahan dalam teks mereka. Al-Qur'an sebagai kitab penutup menjadi kitab penyempurna dan meluruskan ajaran yang diselewengkan pada kitab-kitab sebelumnya.[8] Menurut pandangan umat Islam, Al-Qur'an merupakan pondasi keyakinan mereka dan kitab yang penuh dengan petunjuk untuk menjalani kehidupan yang benar dan mendapatkan kedekatan dengan Allah. Oleh karena itu, Al-Qur'a dianggap sebagai kitab yang sangat istimewa dalam agama islam.   

 

D. Dorongan untuk mempelajari Al-Qur'an;

  • Al-Qur'an sebagai pemberi syafaat kepada orang-orang yang berhak menerimanya yaitu yang senantiasa membaca dan mengamalkannya didunia.
  • Dorongan menuntut ilmu artinya berusaha untuk memperoleh pengetahuan melalui bertanya, mengamati dan mendengar. Di dalam Al-Qur'an terdapat kandungan ilmu-imu, hal itu menjadikan mempelajari Al-Qur'an juga memiliki keutaman-keutamaan sendiri. Sehingga mendorong manusia untuk mempelajari Al-Qur'an. Perintah kewajiban menuntut ilmu terdapat dalam hadist Nabi Muhammad saw: "Menuntut ilmu adalah fardhu bagi tiap-tiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan."[9]
  •  
  • Keutamaan menuntut ilmu

 

Menuntut ilmu memiliki banyak keutamaan dalam islam dan juga dihargai dalam banyak budaya dan agama lainnya. Beberapa keutamaan menuntut ilmu dalam Islam meliputi:

 

  • Mendekatkan diri kepada Allah, menuntut ilmu dianggap sebagai ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah. Dalam islam, mencari ilmu adalah perbuatan yang sangat dianjurkan
  • Pembebasan dari kebodohan, ilmu adalah jalan menuju pemahaman yang lebih baik tentang dunia dan agama. Dengan memiliki pengetahuan, seseorang dapat membebaskan diri dari kebodohan dan kesalahpahaman.
  • Keberkahan dalam hidup, menuntut ilmu juga dianggap membawa keberkahan dalam hidup seseorang karena ini adalah pencarian yang bermanfaat dan mulia.

 

 

E. Perbedaan Al-Qur'an, hadits dan hadis qudsi

Al-Qur'an merupakan kitab suci agama Islam yang dianggap sebagai kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw secara mutawatir. Lafazh-lafazhnya memiliki sifat mukjizat, membacanya dianggap sebagai ibadah dan tertulis pada mushaf yang diawali dari surat Al-Fatihah dan diakhiri surat an-Nas.[10]

 

Hadits Qudsi atau hadits ilahi yaitu pernyataan-pernyataan Nabi Muhammad yang disandarkan kepada Allah dan redaksinya dari Nabi Muhammad.[11]

 

Jadi perbedaan antara Al-Qur'an, hadits nabawi dan hadits qudsi yaitu sebagai berikut :

 

  • Al-Qur'an
  • Hadist Nabawi
  • Hadist Qudsi
  • Makna dan redaksinya dari Allah
  • Makna berasal dari pemahaman Nabi terhadap firman Allah dan redaksinya dari nabi
  • Makna dari Allah dan redaksinya dari nabi
  • Dinisbatkan kepada Allah
  • Dinisbatkan kepada Nabi Muhammad
  • Diriwayatkan oleh nabi namun disandarkan kepada Allah
  • Kebenaran mutlak
  • Khabar ahad (adakalanya shahih, hasan, dla'if)
  • Khabar ahad (adakalanya shahih,hasan, dla'if)
  • Menjadi ibadah ketika dibaca
  • Membacanya bukan ibadah
  • Membacanya bukan ibadah
  • Boleh dibaca saat sholat
  • Tidak boleh dibaca saat sholat
  • Tidak boleh dibaca saat shola
  • Mukjizat
  • Bukan mukjizat
  • Bukan mukjizat

 


 

F. Wahyu, Ilmu dan ilham

1. wahyu

Secara etimologi kata wahyu berasal dari kata al-wahy yang bermakna suara, api dan kecepatan. Sedangkan  menurut pendapat M. Hamzah Ya'qub, wahyu adalah pemberitahuan yang disampaikan oleh Allah kepada nab-Nya, berisi tentang penjelasan dan petunjuk untuk sampai kepada jalan-Nya yang lurus dan benar. Selanjutnya menurut Muhammad 'Abduh, wahyu merupakan pengetahuan yang diperoleh seseorang dalam dirinya dan diyakini bahwa pengetahuan tersebut berasal dari Allah, melalui perantara suara atau tanpa suara, maupun tanpa suara. Dari beberapa uraian di atas dapat memberikan pengertian bahwa wahyu ialah pengetahuan yang berasal dari Allah  kepada para nabi dan rasul-Nya serta makhluk atau ciptaan-Nya yang lain, baik melalui perantara malaikat atau tanpa melalui perantara. Penjelasan tentang wahyu terdapat dalam Q.S. as-Syu'ara [42] ayat 51:

  • "Dan tidaklah patut bagi seorang manusia bahwa Allah akan berbicara kepadanya kecuali dengan perantaraan wahyu atau dari belakang tabir atau dengan mengutus utusan (malaikat) lalu diwahyukan kepadanya dengan izin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sungguh, Dia Mahatinggi, Mahabijaksana. 
  • 2. Ilmu

Kata ilmu berasal dari bahasa arab 'alama yang  berarti pengetahuan. Dalam segi maknanya pengertian ilmu dalam berbagai referensi sering kali mencakup setidaknya tiga aspek, yaitu pengetahuan, aktivitas dan metode. Umumnya, ilmu merujuk pada pengetahua, dan banyak filsuf dari berbagai aliran sepakat bahwa ilmu adalah suatu koleksi pengetahuan yang disusun secara sismetis.[13] Oleh karena itu, ilmu dapat dianggap sebagai tindakan yang dilakukan manusia, ini memungkinkan seseorang untuk memahami lebih lanjut metodenya. Hard H. Titus mengungkapkan bahwa banyak orang telah menggunakan istilah ilmu untuk merujuk suatu metode yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan objektif yang dapat diverifikasi kebenarannya.

 

Manusia memilki potensi untuk memperoleh pengetahuan melalui akal dan indera, itulah mengapa islam memberikan penilaian tertinggi pada kemampuan akal manusia, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur'an. jenis pengetahuan yang diperoleh melalui akal disebut pengetahuan aqli. Penting untuk dicatat bahwa akal dan indera tidak terpisah secara tajam, keduannya saling berhubungan. Van Peursen menjelaskan bahwa "akal tidak bisa merasakan sesuatu dan indera tidak bisa memikirkan sesuatu. Hanya dengan menggabungkan keduannya, kita dapat mencapai pengetahuan, mencoba memahami sesuatu tanpa akal sama saja dengan kebutaan dan pikiran tanpa isi sama dengan kehampaan.

Ilham adalah sebuah kata yang merujuk kepada inspirasi atau dorongan kreatif yang muncul seara tiba-tiba atau berasaldari dalam diri seseoran. Ini seringkali terkait degan ide, gagasan, atau pemahaman mendalam yang datag secara spontan dan bisamuncul dalam berbagai konteks, seperti seni, sastra, atau pemikiran kreatif. Ilham bisa datang dari berbagai sumber, seperti pengalaman, observasi dan ketenangan pikiran.

A. Kesimpulan

Kedudukan al-qur'an dalam kehidupan manusia dijadikan sebagai sumber hukum yang utama sebagai wahyu dari allah, ini yang membuat al-qur'an memiliki peran sebagai penguat dan penjelas serta pendukung segala sesuatu terutama dalam dunia pendidikan. Kerelevansian al-qur'an dan implikasinya dalam perkembangan pada dunia pendidikan dapat dilihat secara langsung, misalnya seperti yang dicontohkan langsung oleh rasulullah yang dapat diangkat sebagai petunjuk bagi manusia dalam menjalani kehidupan didunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun