Mohon tunggu...
IKBAR ANSHARY SINAGA
IKBAR ANSHARY SINAGA Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Terjang yang tak bertepi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Manusia dan Kendali

13 Oktober 2021   20:12 Diperbarui: 13 Oktober 2021   20:25 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Membaca buku Filosofi Teras disela-sela perjalanan menuju Jogjakarta/Dokumen Pribadi

Seringkali sebagian besar kita menganggap kehidupan tak lebih dari sebuah takdir, perjalanan hidup yang meleset dari harapan.

Banyak orang dan mungkin juga kita, termasuk saya, sering melihat dan merasakan peristiwa yang terjadi begitu saja. Ada yang kita pahami, berusaha untuk mengerti, dan lebih banyak lagi yang belum atau tak mampu kita pahami dan mengerti sama sekali. 

Semua itu, pada kenyataannya telah mempengaruhi perjalanan hidup yang telah kita bangun: ada yang sesuai dengan harapan, namun yang tak sesuai dengan harapan lebih banyak lagi. Dan, sayangnya, dalam menghadapi realitas seperti itu, kita tidak dapat berbuat lebih dan menerimanya begitu saja, yang kita sebut takdir kehidupan.

Ada banyak persoalan yang absurd dari kehidupan, kadangkala sesuai dengan rencana, penuh keraguan dan kadangkala tanpa adanya kepastian. Bahkan, seringkali kita menyaksikan kenyataan yang sulit kita terima. Semisal seseorang menerima hak istimewa dihadapan publik: diagungkan oleh atasan, diterima di universitas, dan legitimasi sosial. 

Sehingga mereka bebas melakukan apa saja. Padahal jika dibandingkan, kemampuan dan kapasitas yang anda miliki jauh melebihi mereka. Dalam situasi ini, mungkin kemarahan dan kekesalan yang ada dibenak anda. Tapi sayangnya, suka atau tidak suka, itu adalah faktanya, mereka mendapatkan dan menikmatinya, dan anda tidak.

Menghadapi kenyataan yang kesannya kontradiksi sekaligus paradoks semacam itu, membuat hati dan pikiran tidak pernah sejalan. Semacam orang yang sedang jatuh cinta, terkesan bertindak bodoh tanpa pernah melihat peluang. Sejatinya orang yang jatuh cinta takkan pernah menerima logika. Ia terjerumus dengan kondisi perasaan tanpa mempertimbangkan pikiran.

Begitulah kehidupan, takkan bisa kita mengubah setiap kehendak yang terjadi, baik itu yang dapat diterima maupun sulit untuk kita terima. Tetapi kita dapat mengubahnya sedikit lebih baik, sedikit lebih bahagia dan sedikit lebih sejahtera.

Adakalanya kita perlu merenungi kehidupan untuk menemukan mana yang penting dan mana yang bermakna dalam perjalanan hidup kita.
Menemukan yang terpenting dalam hidup kita adalah mengetahui apa yang menjadi kendali dan diluar kendali kita. Seperti pada buku Filosofi Teras karya Henry Manampiring. 

Saya akan memberikan satu contoh prinsip stoisisme yang harus banget kita ketahui, dan sosok yang terlibat dari peristiwa adalah Cania Citta, Founder GeoLive.

Cania Citta bercerita mengenai kemiskinan, bullying, dan perbedaan kepemilikan.
Hidup miskin, setiap orang tidak menginginkan ini. Namun kenyataannya segala usaha dan kerja keras kita telah ditentukan oleh takdir yang tidak bisa kita bantah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun