Mohon tunggu...
M. Aprian Zaidane
M. Aprian Zaidane Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Adalah Seorang Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kampanye Politik Calon Walikota Bekasi dalam Pilkada Serentak Tahun 2024 Melalui Media

6 Januari 2025   01:44 Diperbarui: 6 Januari 2025   01:44 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Golkar resmi mengusung Uu Saeful dan Nurul Sumarheni menjadi Calon Wali Kota Bekasi dan Wakil Wali Kota Bekasi di Pilkada 2024. Foto/Istimewa

Abstrak

Artikel ini membahas bagaimana pasangan calon walikota Bekasi, Uu Saeful Mikdar dan Nurul Sumarheni, memanfaatkan new media, khususnya media sosial, dalam kampanye mereka pada Pilkada Serentak Tahun 2024. Penelitian ini bertujuan untuk menggali peran media sosial dalam meningkatkan keterlibatan masyarakat, memperkenalkan visi dan misi paslon, serta tantangan yang dihadapi dalam menghadapi hoaks dan disinformasi. Melalui pendekatan kualitatif dan studi kasus, artikel ini mencoba memberikan gambaran mengenai strategi kampanye politik yang lebih personal dan langsung kepada pemilih.

Pendahuluan

Pilkada Serentak Tahun 2024 menjadi momen penting dalam perjalanan demokrasi di Indonesia, khususnya di Kota Bekasi. Pemilu tidak hanya sekadar memilih pemimpin, tetapi juga menjadi ajang bagi calon untuk mempromosikan visi dan misi mereka. Dalam era digital ini, media sosial menjadi sarana yang efektif untuk menjangkau pemilih, terutama generasi muda yang lebih aktif di dunia maya. Pasangan calon walikota Bekasi, Uu Saeful Mikdar dan Nurul Sumarheni, menyadari potensi media sosial untuk memperkenalkan diri mereka kepada masyarakat Bekasi. Artikel ini akan membahas bagaimana pasangan tersebut memanfaatkan new media untuk kampanye politik mereka, serta tantangan yang mereka hadapi dalam menggunakan platform-platform ini.

Metode

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan studi kasus. Penelitian ini mengamati aktivitas media sosial pasangan Uu-Nurul melalui platform seperti Instagram, TikTok, dan Facebook. Data yang diperoleh berupa postingan, video, dan interaksi mereka dengan masyarakat di media sosial. Selain itu, wawancara dengan beberapa warga Bekasi yang aktif mengikuti kampanye media sosial pasangan ini juga dilakukan untuk memperoleh perspektif dari sisi pemilih. Data yang terkumpul dianalisis dengan pendekatan deskriptif untuk menggambarkan bagaimana media sosial digunakan sebagai alat kampanye dan tantangan yang dihadapi.

Hasil dan Pembahasan

Pasangan Uu-Nurul memanfaatkan media sosial dengan sangat efektif untuk memperkenalkan visi dan misi mereka. Mereka aktif di berbagai platform seperti Instagram, TikTok, dan Facebook, dengan berbagai konten yang berfokus pada program-program mereka untuk Kota Bekasi. Salah satu contoh adalah penggunaan video pendek di TikTok, yang memungkinkan mereka menyampaikan pesan secara langsung kepada pemilih muda dengan cara yang lebih ringan dan mudah dicerna. Melalui Instagram, mereka juga sering memposting konten berupa infografis dan video yang menggambarkan bagaimana program-program mereka akan menguntungkan masyarakat Bekasi.

Selain itu, pasangan ini juga menunjukkan sikap transparan dan terbuka dengan berinteraksi langsung dengan warganet di kolom komentar atau melalui fitur Direct Message (DM). Hal ini menciptakan kesan bahwa mereka lebih dekat dengan masyarakat dan peduli terhadap pertanyaan atau masukan dari pemilih.

  • Tantangan Hoaks dan Misinformasi

Namun, penggunaan media sosial dalam kampanye politik tidak terlepas dari tantangan. Salah satu masalah utama yang dihadapi oleh pasangan Uu-Nurul adalah maraknya hoax dan disinformasi yang beredar di media sosial. Menjelang Pilkada, berbagai isu negatif tentang pasangan ini mulai bermunculan di platform media sosial, yang bisa merusak citra mereka di mata publik.

Pasangan Uu-Nurul, melalui tim kampanye mereka, tidak tinggal diam. Mereka mengambil langkah-langkah untuk mengklarifikasi isu-isu yang salah dan memberikan penjelasan yang lebih jelas kepada masyarakat. Misalnya, mereka sering melakukan klarifikasi langsung melalui video atau postingan yang mengoreksi berita palsu yang beredar. Dengan cara ini, mereka berusaha menjaga citra positif dimata pemilih.

  • Iklan Berbayar dan Jangkauan Pesan

Tak hanya mengandalkan konten organik, pasangan ini juga memanfaatkan iklan berbayar di media sosial, terutama di Facebook dan Instagram. Iklan berbayar ini memungkinkan mereka untuk menjangkau audiens yang lebih luas dan lebih tersegmentasi, sesuai dengan target pemilih yang mereka tuju. Hal ini sangat berguna untuk menyampaikan pesan-pesan penting yang perlu diketahui oleh masyarakat dalam waktu singkat.Melalui iklan berbayar, pasangan Uu-Nurul bisa mengatur target audiens berdasarkan demografi, minat, atau bahkan lokasi geografis, yang tentu saja lebih efisien dibandingkan dengan iklan tradisional.

Kesimpulan

Pasangan Uu Saeful Mikdar dan Nurul Sumarheni telah memanfaatkan media sosial dengan baik untuk mengkampanyekan diri mereka dalam Pilkada Serentak 2024. Melalui platform seperti Instagram, TikTok, dan Facebook, mereka berhasil menjangkau pemilih, terutama dari kalangan muda, dengan pesan-pesan yang lebih personal dan interaktif. Meski menghadapi tantangan seperti hoaks dan disinformasi, pasangan ini berhasil menghadapinya dengan melakukan klarifikasi dan menjaga komunikasi yang baik dengan pemilih. Penggunaan iklan berbayar juga menjadi strategi yang efektif untuk memperluas jangkauan pesan kampanye mereka. Secara keseluruhan, kampanye media sosial ini dapat menjadi contoh bagi calon-calon lainnya dalam memanfaatkan new media untuk memperkenalkan diri mereka kepada masyarakat.

Daftar Pustaka

Fisip Unisri. (2024). Peran Media Sosial dalam Kampanye Politik. Diakses dari https://fisip.unisri.ac.id/peran-media-sosial-dalam-kampanye-politik.

JKN Unitri. (2023). Debat Publik Calon Walikota Bekasi 2024: Misi dan Visi Pasangan Uu Saeful Mikdar dan Nurul Sumarheni. Diakses dari https://jkn.unitri.ac.id/index.php/jkn/article/download/442/122.

Rajakomen. (2024). Strategi Kampanye Politik melalui Media Sosial: Mengoptimalkan Iklan Berbayar dalam Pilkada Serentak 2024. Diakses dari https://rajakomen.com/blog/strategi-kampanye-politik-melalui-media-sosial.

Tempo. (2024). Strategi Kampanye Politik di Media Sosial untuk Ungkit Elektabilitas Kandidat. Diakses dari https://www.tempo.co/info-tempo/strategi-kampanye-politik-di-media-sosial-untuk-ungkit-elektabilitas-kandidat-13082.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun