hadirmu lerai galau yang selimutiku
sebab bagiku
awan, embun, halimun, adalah sepi
yang terkadang temani jejak
di ruaswaktu
meski bianglala di sana merangkai warnanya
bisik riuh dan senandung tawamu
telah remukkan sepi yang selalu meraja
senyap itu melebur dalam senyum
yang sejukkan resahku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!