Mohon tunggu...
Ian Putra Maulana
Ian Putra Maulana Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Hanya freelancer gabut

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Serangan Rudal Bertubi-tubi Israel Terhadap Lebanon yang Tiada Henti

22 September 2024   22:53 Diperbarui: 22 September 2024   23:13 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terjadi serangan bertubi Israel terhadap Lebanon yang terjadi dari Minggu pagi sampai malam. Israel mengeklaim serangan tersebut untuk Hizbullah dan dalam serangan tersebut terhitung korban 39 orang tewas dan 3000 orang lainnya mengalami luka-luka.

Pesawat Israel melakukan serangan terhebat yang pernah dilakukan dalam setahun konflik di selatan Lebanon dan Hizbullah.

Menteri pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan serangan akan terus berlanjut hingga dirasa kondisi aman untuk sandra yang dievakuasi kembali. Hal ini memicu konflik panjang dikarenakan Hizbullah berjanji akan terus berjuang sampai gencatan senjata dalam perang Gaza.

Israel sudah menggempur 290 target Hizbullah di Lebanon termasuk lokasi pelontar roket.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu buka suara soal serangan bertubi-tubinya ke Lebanon demi menargetkan milisi Hizbullah.

Benjamin menegaskan milisi yang didukung iran tersebut harus "Paham" pesan yang diberikan.

Benjamin Netanyahu berkata," Dalam beberapa hari terakhir kami melancarkan serangkaian serangan terhadap Hizbullah yang tidak akan pernah mereka bayangkan dan Jika Hizbullah tidak mengerti akan pesan tersebut, saya berjanji mereka pasti akan memahaminya".

Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati meminta komunitas Internasional untuk mengutuk aksi Israel setelah membantai puluhan warganya melalui serangan udara. Beliau menyebutkan bahwa serangan Israel tersebut merupakan pembantaian yang brutal.

Mikati berkata "Komunitas internasional dan rasa kemanusiaan untuk berada pada posisi yang jelas terkait genosida yang mengerikan ini dan menetapkan hukum internasional demi melindungi masyarakat sipil agar tidak menjadi sasaran."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun