Mohon tunggu...
Ian Putra Maulana
Ian Putra Maulana Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Hanya freelancer gabut

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Terlalu Banyak Dipakai Orang Kaya Subsidi BBM akan Dibatasi oleh Pemerintah

13 September 2024   00:27 Diperbarui: 13 September 2024   00:33 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertalite - BBM bersubsidi dari pemerintah khususnya Pertalite penyalurannya akan dibatasi dan akan ditujukan kepada masyarakat yang benar membutuhkan dan tepat sasaran. Deputi Bidang Kordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementrian Koordinator Maritim dan Investasi, Rachmat Kaimuddin akan mengadakan program subsidi tepat dengan membatasi penyaluran BBM bersubsidi.

Rachmat Berkata,"Caranya mungkin dengan adanya beberapa jenis kendaraan yang tak lagi berhak membeli BBM bersubsidi. Yang disebutkan sepeda motor tetao boleh beli, kendaraan umum termasuk taksi online juga boleh beli, kita akan siapkan mekanismenya. Nah beberapa mobil nanti juga gak boleh".

Menurut data tahun 2022 mencapai 95% penyaluran Solar bersubsidi dikomsumsi oleh orang mampu dan sejahtera. Sedangkan Pertalite mencapai 80% digunakan oleh golongan mampu dan sejahtera.

Masyarakat mampu dan sejahtera mengkonsumsi BBM lebih dari 15 juta kiloliter solar dan 19 juta kiloliter Pertalite di tahun 2022.

"BBM subsidi yang harusnya dinikmati oleh golongan rentan malah dipakai oleh golongan yang lebih kuat",Imbuh Rachmat.

Masyarakat yang memiliki mobil lebih banyak menyerap BBM subsidi.

Penyaluran subsidi tepat sasaran akan dilakukan secara bertahap dan menyeluruh di Indonesia. Seiringan dengan itu pemerintah berencana mendistribusikan BBM rendah sulfur yang akan di uji coba oleh Pertamina.

Produksi BBM rendah sulfur memiliki biaya yang lebih tinggi namun pemerintah tidak mau menaikan harga BBM bersubsidi sehingga BBM rendah sulfur akan membebani APBN yang harus membayar subsidi dan kompensasinya.

Karena itu dibutuhkan penyaluran subsidi yang tepat sasaran agar yang membeli BBM bersubsidi adalah masyarakat yang memiliki kemampuan ekonomi rendah. Sehingga APBN tidak semakin terbebani dengan penyaluran subsidi BBM.

"Harga BBM bersubsidi gak naik, kita mau menjaga kelas menengah. Kualitas juga mau kita perbaiki", Ucap Rachmat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun