Semarang - Masih berlanjut hingga sekarang demo lanjutan sidang putusan Mahkamah Konstitusi di balai kota semarang yang di lakukan oleh berbagai elemen masyarakat dari mulai mahasiswa, buruh bahkan anak STM. Demonstrasi di depan balai kota Semarang semakin malam semakin memanas dan berakhir ricuh di duga rombongan pelajar memaksa masuk ke dalam area balai kota.
Pada pukul 17.30 tadi anak STM ikut bergabung dalam aksi unjuk rasa ini dan disambut oleh para mahasiswa yang sejak siang tadi sudah berada di depan balai kota. Kebanyakan para Pelajar tersebut menggunakan helm dan langsung menuju barisan terdepan untuk berhadapan dengan polisi yang sedang berjaga.
Aksi di balai kota tersebut semakin memanas hingga malam sempat terjadi lemparan batu terlihat di kerumunan massa dan botol kaca terlempar ke area balai kota. Bahkan para pelajar pun terlihat membawa senjata kayu.
Pihak kepolisisan memperingatkan para mahasiswa dan para pelajar untuk tidak bertindak anarkis.
"Ayo mahasiswa jangan lempar-lempar, jangan memulai provokasi dan teman-teman petugas jangan sampai terprovokasi, tahan diri kalian" ucap polisi tersebut.
Aksi saling dorong pun terjadi dalam demo jilid 2 yang dilakukan oleh mahasiswa dan pelajar tentang penolakan RUU Pilkada di depan balai kota semarang menjadi ricuh. Tembakan water canon ikut mewarnai demo kali ini.
Kuasa hukum Gerakan Rakyat Menggugat Jawa Tengah memberitahukan bahwa sejumlah mahasiswa masuk rumah sakit seusai melakukan demonstrasi. Tuti berkata, "Ada 33 orang yang dirawat di sejumlah rumah sakit. Sebagian besar mengalami sesak nafas ada juga yang mengalami luka di kepala".
Beliau juga mengatakan terdapat 6 mahasiswa dan 21 pelajar yang diamankan polisi .
Para mahasiswa disebut merusak dua pintu gerbang komplek kantor yang berada satu lokasi dengan kantor Wali Kota Semarang. Polisi mendorong kerumunan mahasiswa dan pelajar ke arah jalan Pemuda menggunakan water canon dan tembakan gas air mata.
Para massa pun berhamburan dan berlari ke mall Paragon Semarang. Ada juga pelajar dan mahasiswa yang di bawa ambulans karena mengalami sesak nafas akibat gas air mata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H