Mohon tunggu...
Ian Putra Maulana
Ian Putra Maulana Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Hanya freelancer gabut

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Kebiasaan Memendam Amarah Berdampak Buruk

20 Agustus 2024   12:11 Diperbarui: 20 Agustus 2024   12:14 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sering merasa emosi entah dalam pekerjaan, rumah tangga, keluarga dan pertemanan tapi anda hanya bisa memendamnya. Segera hindari kebiasaan menahan amarah karena akan berujung penyakit.

Menahan emosi tanpa bisa mengekspresikannya dapat menurunkan sistem kerja imun dalam tubuh yang dapat membahayakan kesehatan, lalu bagaimana cara bisa meredam amarah ?

Sebagian orang tidak ingin menunjukan emosinya agar membuatnya terlihat lebih kuat dan tegar di mata orang lain padahal tidak semua emosi harus disembunyikan atau dipendam. Keluarkan semua emosi negatif yang muncul misalnya marah, frustasi, sedih, takut dan kecewa. Dengan catatan limpahkan emosi anda ke hal yang positif.

Amarah adalah bentuk dari emosi yang bisa muncul kapan saja jika kamu merasa kesal, kecewa atau sedih. Beberapa masalah kesehatan rentan muncul akibat kebiasaan memendam amarah.

Berikut penyakit yang bisa muncul jika sering memendam amarah :

  • Sakit kepala
  • masalah pencernaan
  • Serangan jantung
  • Insomnia
  • Kecemasan
  • Depresi
  • Tekanan darah tinggi
  • Perubahan nafsu makan
  • Otot tegang

Ada pun orang  yang sering menahan amarah berikut ciri-cirinya :

  • Jarang menceritakan perasaan
  • Selalu merasa tertekan
  • Selalu lari dari masalah
  • Gelisah merasa tidak nyaman
  • Selalu merasa hampa

Jika keluarga , teman dan sahabat anda mendapatkan ciri-ciri diatas segeralah hibur dan bantu dia untuk bercerita atau meluapkan emosinya.

Ada beragam cara mengatasi amarah karena marah adalah bentuk emosi normal dan anda dianjurkan mengatasinya dengan cara positif dalam mengendalikan amarah.

Berikut cara dalam mengendalikan amarah :

1. Atur Pernafasan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun