Desember, telah lama aku menunggumu.
Dalam hening dan dalam langkah yang tak pernah kutahu kapan akan bermuara.
Seperti detak jantung yang setia berdetak dan jika detaknya tak ada;
maka itulah kematian. Tapi aku yakin jika itu bukan akhir dari langkahku
Selalu seperti itu.
Seperti kisah Desember lalu, datang dan pergi.
Hanya pedih yang membekas. Merayap perlahan;
Mengiris dan menusuk dalam.
Dan aku tak pernah bisa berbuat apa-apa selain menikmatinya.
Dengan begitu, mungkin aku akan terbiasa.
Desember, tikamlah lebih dalam lagi agar aku tak lagi mampu membedakan
mana duka dan mana bahagia.
Aku telah lama menunggumu;
Di sini.....!
Di waktu yang telah lama kulewati.
Hahaha.......
Mengapa aku baru ingat; jika aku belum menyelesaikan tulisan tentangmu; Desember.
Desember; tikamlah lebih dalam lagi agar aku tahu;
Semua perih yang kau berikan tidak sia-sia....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H