Mohon tunggu...
Ian Firstian Aldhi
Ian Firstian Aldhi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kandidat Doktor Pengembangan SDM Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga; Research Team Center for Dynamic Capability (CDC)

INTJ, mahasiswa S3 di bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Sekolah Pascasarjana, menerapkan semangat belajar untuk kecintaan pada teknologi dan manusia. Memanfaatkan kekuatan pengetahuan dan teknologi untuk menciptakan dampak positif yang berkelanjutan.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

Refleksi Kemajuan Teknologi Maju di Akhir 2023

25 Desember 2023   05:00 Diperbarui: 25 Desember 2023   06:37 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Indonesia Emas 2045 (Figure Generate by DALL-E)

Seiring berakhirnya tahun 2023, kita disuguhkan pemandangan yang menakjubkan dari kemajuan teknologi yang tidak hanya berubah secara radikal, tetapi juga telah menentukan arah baru bagi kehidupan manusia di berbagai aspek. Tahun ini, kita menyaksikan bagaimana teknologi bukan lagi sekadar alat bantu, melainkan telah menjadi kekuatan pendorong yang membentuk cara kita bekerja, belajar, berinteraksi, dan bahkan memahami dunia di sekitar kita. Transformasi digital yang terjadi pada skala global ini merupakan hasil dari inovasi berkelanjutan yang didorong oleh kebutuhan akan efisiensi, keberlanjutan, dan keterhubungan yang lebih baik.

Tahun 2023 telah menjadi tonggak penting dalam evolusi kecerdasan buatan (AI), dengan lompatan besar dalam bidang pembelajaran mesin, khususnya dalam aspek pembelajaran mendalam (deep learning). Kemajuan ini tidak hanya teknis, melainkan juga konseptual, membawa perubahan paradigma dalam cara kita memahami dan menerapkan AI. Pada intinya, AI telah bergerak dari sistem yang rigid dan berbasis aturan menjadi sistem yang fleksibel, adaptif, dan semakin mirip dengan cara kerja otak manusia.

Salah satu pencapaian terbesar tahun ini adalah pengembangan dan penerapan model bahasa berbasis GPT-4 oleh OpenAI. Model ini merupakan puncak dari serangkaian inovasi dalam pemrosesan bahasa alami (NLP), memberikan kemampuan yang lebih intuitif dalam memahami dan memproduksi bahasa manusia. Keunikan dari GPT-4 terletak pada kemampuannya untuk menghasilkan teks yang tidak hanya kohesif dan koheren, tetapi juga kontekstual dan relevan dengan input yang diberikan. Ini memungkinkan aplikasi yang lebih luas dalam bidang-bidang seperti penulisan kreatif, generasi kode, dan bahkan dalam pembuatan konten interaktif.

Penelitian oleh Brown et al. (2020) dalam "Language Models are Few-Shot Learners" memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana model-model ini dapat belajar dengan sedikit data dan tetap menghasilkan output yang relevan dan bermakna. Pendekatan ini, yang dikenal sebagai pembelajaran dengan contoh sedikit (few-shot learning), menandai kemajuan besar dalam efisiensi pembelajaran AI. Ini menunjukkan bahwa model AI sekarang dapat memahami dan menyesuaikan diri dengan tugas-tugas baru dengan eksposur yang minimal, sebuah kemampuan yang sangat mirip dengan bagaimana manusia belajar.

Lebih jauh lagi, kemajuan dalam pembelajaran mesin, khususnya melalui teknik seperti pembelajaran transfer dan pembelajaran penguatan, telah memungkinkan AI untuk tidak hanya memahami bahasa manusia, tetapi juga untuk mempelajari konsep abstrak, memecahkan masalah kompleks, dan mengembangkan strategi dalam berbagai domain, mulai dari permainan strategis hingga optimasi operasional.

Kemajuan ini juga membuka pintu untuk aplikasi AI yang lebih canggih dalam bidang seperti kedokteran, di mana AI dapat membantu dalam diagnosis dan pengobatan penyakit dengan akurasi yang lebih tinggi. Dalam industri otomotif, sistem AI yang lebih maju dapat membawa kita lebih dekat ke realisasi kendaraan otonom yang sepenuhnya aman dan andal. Dan dalam bidang pendidikan, AI dapat menawarkan pengalaman pembelajaran yang dipersonalisasi dan adaptif untuk memenuhi kebutuhan individu siswa.


Dampak kemajuan AI pada tahun 2023 dalam konteks pengembangan sumber daya manusia (SDM) menjadi semakin penting seiring dengan perubahan dinamis di tempat kerja. Kemajuan dalam pembelajaran mesin dan AI, khususnya yang ditandai oleh inovasi seperti model GPT-4 dari OpenAI, telah membuka peluang baru dalam pelatihan, pembelajaran, dan pengelolaan talenta.

Menurut penelitian oleh Bughin, Hazan, et al. (2018) dalam "Skill Shift: Automation and the Future of the Workforce", adaptasi terhadap AI dan otomatisasi memerlukan perubahan substansial dalam keterampilan tenaga kerja. Hal ini menekankan kebutuhan akan pendekatan pelatihan yang lebih fleksibel dan personal. AI, dengan kemampuannya dalam pembelajaran mendalam, dapat disesuaikan untuk membuat modul pelatihan yang sangat interaktif dan adaptif. Ini memungkinkan karyawan untuk belajar dalam cara yang lebih efisien, sesuai dengan gaya belajar dan kebutuhan mereka, mempercepat penyesuaian mereka terhadap teknologi baru.

Dalam konteks pengembangan keterampilan lunak, penelitian oleh West, Allen, et al. (2021) dalam "How AI is Transforming the Future of Work" mengungkapkan bahwa AI dan pembelajaran mesin menawarkan metode yang inovatif untuk pelatihan keterampilan lunak. Teknologi NLP dan analisis emosi yang terintegrasi dalam program AI dapat memberikan umpan balik yang berharga dalam pelatihan komunikasi, kepemimpinan, dan kerja tim, memperkaya pengalaman belajar karyawan.

Selain itu, dalam penilaian dan penempatan talenta, studi oleh Chamorro-Premuzic, Akhtar, et al. (2019) dalam "Identifying and managing talent in the age of artificial intelligence" menunjukkan bahwa AI dapat membantu manajer SDM dalam mengambil keputusan yang lebih tepat tentang promosi, penugasan proyek, dan pengembangan karir. AI yang menganalisis data kinerja dan kemampuan karyawan memberikan wawasan berharga untuk alokasi sumber daya yang lebih efektif.

Terakhir, kemajuan AI membawa inklusi yang lebih besar dalam pendidikan dan pelatihan, sebagaimana dikemukakan oleh Fiske, Hennighausen, et al. (2020) dalam "AI and Education: The Importance of Teacher and Student Relations". Sistem AI yang dapat menyesuaikan konten pelatihan untuk berbagai gaya belajar dan kebutuhan khusus membuka akses bagi lebih banyak orang untuk mengikuti pelatihan berkualitas tinggi.

Pada akhir tahun 2023, kemajuan signifikan dalam kecerdasan buatan (AI) dan pembelajaran mesin telah memberikan peluang dan tantangan yang unik bagi Indonesia dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045. Inovasi dalam AI, seperti yang diwakili oleh kemajuan model bahasa GPT-4, memiliki implikasi mendalam terhadap berbagai sektor di Indonesia, mulai dari pendidikan, kesehatan, industri, hingga pengembangan sumber daya manusia.

Pertama, dalam sektor pendidikan, integrasi AI dapat memperkaya metode pembelajaran dan memberikan akses pendidikan yang lebih luas dan inklusif. Ini mendukung pencapaian target pendidikan yang berkualitas, salah satu pilar penting dalam visi Indonesia Emas 2045. Dengan teknologi pendidikan yang didukung AI, siswa di seluruh Indonesia dapat mengakses materi pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan dan gaya belajar mereka, memastikan bahwa tidak ada yang tertinggal dalam proses pendidikan.

Kedua, dalam bidang kesehatan, pemanfaatan AI dalam telemedisin dan teknologi kesehatan yang dapat dipakai akan meningkatkan kualitas dan akses layanan kesehatan, sejalan dengan tujuan Indonesia untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. AI dapat membantu dalam diagnosa penyakit lebih awal dan akurat, serta dalam personalisasi perawatan medis, membawa Indonesia lebih dekat ke sistem kesehatan yang efisien dan berorientasi pasien.

Ketiga, dalam industri dan ekonomi, penerapan AI dalam automasi, pengolahan data besar, dan optimasi operasional akan memperkuat kapasitas produksi dan efisiensi industri Indonesia. Ini penting untuk meningkatkan daya saing nasional dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, yang merupakan kunci dalam mencapai Indonesia Emas 2045.

Terakhir, dalam konteks pengembangan sumber daya manusia, AI memberikan peluang untuk pelatihan tenaga kerja yang lebih efektif dan adaptif. Dengan meningkatnya kebutuhan akan keterampilan baru di era digital, pelatihan yang didukung AI akan memastikan bahwa tenaga kerja Indonesia siap untuk tantangan dan peluang masa depan, mempersiapkan mereka tidak hanya untuk pasar kerja domestik tetapi juga global.

Secara keseluruhan, untuk mencapai Indonesia Emas 2045, pemanfaatan dan integrasi AI dalam berbagai sektor harus dilakukan dengan strategi yang terencana dan berkelanjutan. Hal ini mencakup investasi dalam infrastruktur teknologi, peningkatan literasi digital di seluruh lapisan masyarakat, serta kebijakan yang mendukung inovasi dan pengembangan teknologi. Dengan pendekatan yang komprehensif dan inklusif, Indonesia dapat memanfaatkan potensi penuh dari AI untuk mewujudkan visi menjadi bangsa yang maju, sejahtera, dan berdaya saing tinggi pada tahun 2045.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun