Aduuuhhhh kereen ...
Sungguh! benar ku katakan pada kalian...
Tapi sayang, disudut mataku
Aku hanya bisa memandang sebentar
Sekedar menikmati dengan tatapan hambar.
Pagi menjelang siang ini aku harus segera berkemas
Kutinggalkan kalian dengan kegundahan
Seperti biasa mengemban amanah yang jauh lebih bermakna dibanding bersanding dengan kalian
Sederet aktifitas menjemputku di ruang waktu
Aku hanya bisa berdehem hemh!
Terpaksa kuakhiri tanpa senyuman
Di sana bocah bocah bercanda tertawa riang
Berlari lari dan saling berkejaran, ada pula yang sedang bermain ayunan, jombatan, petak umpet, engklek atau ah! Â entah permainan apa saja yang banyak beragam.
Beberapa perempuan paruh baya mendampingi dengan kesabaran
Tak terbayang lelah menderanya
Senyum tulus memancar
Wajah ramah penuh keikhlasan.
Saban hari mendampingi
Dari pagi hingga siang menjelang
Ibu! Ibu! panggil mereka bersahutan
Tangan tangan mungilpun mengulur bergantian menunggu sang guru membalas salaman.
Siang ini pendekar kecilku ada diantara kalian
Dialah yang menemani hari hariku bersua kalian
Keceriannya adalah penyemangat kehidupan
Malang, 13 januari 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H