Lalu sampai kapan kita akan melakukan self-healing itu sendiri?
Sebenarnya, kita perlu mengenali dulu kenapa kita butuh self-healing, atau jangan-jangan sebenarnya kita tidak butuh hal tersebut, yang kita butuhkan justru sebenarnya adalah waktu untuk bernafas sejenak. Menenangkan diri, kemudian mengenali masalah yang menyebabkan kita stress atau frustasi.Â
Apakah itu masalah pekerjaan, masalah hubungan dengan pasangan atau pacar, hubungan dengan keluarga, atau jangan-jangan hubungan kita dengan diri sendiri yang belum bisa menerima kita apa adanya.
Lalu bagaimana caranya agar kita tidak self-healing terus menerus yang justru mungkin bisa mengakibatkan masalah lainnya? Pertama-tama tentu saja, kenali dulu apa yang membuat hidup kita menjadi tidak balance. Setelah itu mulai cari solusinya, mungkin dengan bercerita ke orang-orang terdekat kita (tentu saja orang bisa kita percaya).
Kemudian apabila memang masih merasa belum terpecahkan juga, mencari pertolongan kepada orang yang professional (psikolog dulu ya, bukan psikiater) tidak ada salahnya, justru itu akan membuat kita lebih bisa mengenali masalah kita sendiri. Dan pada akhirnya, kita harus tau bahwa keputusan terakhir selalu berada ditangan kita, bukan orang lain.
Semoga membantu ya, jangan self-healing mulu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H