Mohon tunggu...
Zikra Mustinovan
Zikra Mustinovan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Also Known as Novan

Deskripsi yang harus diisi dengan hal yang secara relatif tidak berguna atau menarik.

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Membaca Banyak Buku Tidak Membawa Banyak Manfaat, tapi Keragaman yang Membawa Manfaat

21 September 2021   20:35 Diperbarui: 21 September 2021   20:41 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memang banyak orang yang tidak begitu membaca banyak buku, tapi yang dapat membuat orang yang kurang membaca buku jengkel adalah orang yang suka mengumbar-umbar berapa banyak buku yang mereka baca dalam sebulan atau setahun. Terutama jika pernah menonton video-video dari para motivator yang terkenal atau self-help guru, bahkan ada yang bilang bisa membaca buku secepet 3 buku per minggu. Tiga buku per minggu! Dan kita sendiri untuk baca satu buku novel saja bisa makan 2-4 minggu!

Tapi pernahkah bertanya, seberapa tebal buku atau jumlah halaman yang ada dalam suatu buku? Aneh, kan? Itulah kenapa kita terkadang harus berpikir ulang bagaimana caranya untuk membaca buku. 

Membaca buku yang banyak sekaligus umumnya akan membuat kita kurang fokus dan berujung tidak membawa banyak pengetahuan atau imajinasi. Kenapa? Coba pikirkan kembali, kita sebagai manusia mempunyai attention span yang kecil dan ingatan kita akan lebih tertanam pada hal-hal yang membuat kita ter-immeresed, secara tidak langsung membuat kita merasa tertarik pada hal tersebut. 

Dan, bayangkan jika kita membaca sebuah novel atau buku non-fiksi dan kita tiba-tiba membaca 3 buku sekaligus. I guarantee, you're not gonna pay any attention to any of those.

Dan mari kita jujur saja, kita masih lebih suka untuk buka media sosial atau membaca artikel (yang ironisnya dari artikel seperti ini, if you read this), atau membaca berita-berita yang mungkin kemungkinan besar dari grup media sosial yang suka diisi oleh bapak-bapak atau ibu-ibu. 

Tapi tetap saja, secara pribadi, yang membuat orang tidak ingin membaca buku dan lebih suka membaca apapun yang secara relatif tidak berguna atau hoaks karena bacaan yang seperti lebih menarik. It's like a drug, mencoba menarik perhatian yang dapat menarik perhatian dan meciptakan emosi dari apa yang dibacanya.

Jadi bagaimana caranya untuk setidaknya mendorong diri kita sendiri untuk membaca tanpa harus "membaca satu, dua, atau tiga buku seminggu"?

Look for variety. Usahakan baca buku yang punya genre/tema yang berbeda, orang kebanyakan membaca buku yang sama terus menurus dan itu yang membuat motivasi untuk terus membaca menghilang. Misalnya, jika sudah membaca buku yang temanya tentang sains, cobalah sekali-kali baca buku novel, fiksi, atau bahkan buku tentang cara bermain catur (Plus, jadi lebih bisa bermain catur). 

Dan iya, semakin lama pengalaman membaca bukunya, maka cenderung kita akan lebih milih dengan genre yang sudah menjadi kebiasaan, dan itu oke-oke saja. Tapi ingat, variety is much impotant. Dalam hampir segala hal, kualitas itu lebih penting dibanding kuantitas. Dan ketika sudah terbiasa, kuantitas yang kita bisa capai akan meningkat dengan sendirinya.

Jadi, ya segitu saja. Ayo, cari buku apapun, tapi jangan buku yang sama terus-menurus. It's not good.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun