Sudah lama juga saya nggak posting tulisan di kompasiana. Akhir-akhir ini saya disibukkan dengan mengurus berkas kepegawaian ini itu, jadi a little bit worried to forget posting tulisan jadinya. But, I'm back now. Kali ini tulisan yang saya posting adalah how to be a good MC, not only good yes, but also awesome!
Menjadi pembawa acara atau MC (Master of Ceremony) dalam sebuah acara? Sebuah kebanggaan juga tentunya, kita akan menjadi orang yang terlibat langsung dalam jalannya sebuah acara.Â
Perlu diingat, sukses tidaknya suatu acara itu sangat ditentukan oleh para pendukung acara, salah satunya yang sangat berperan penting adalah MC atau pembawa acara. Mengingat seorang MC itu menjadi pusat perhatian dalam suatu acara, tentunya kita harus tampil semaksimal mungkin, sekeceh badai mungkin.
Nah, berikut ini beberapa tips yang bisa kita andalkan untuk menjadi MC yang baik, berdasarkan ilmu dan pengalaman-pengalaman yang pernah saya peroleh selama ini tentunya. Jadi ini bukan teoritik yes, but based on the previous experiences.
Sebelum menjadi MC tentunya kita harus mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang acara yang akan kita bawakan. Kalau acara tersebut ada sejarah nya, kita juga harus tahu secara jelas. Penampilan juga harus diperhatikan betul.Â
Mulai dari pakaian, celana, aksesoris (jam tangan etc), alas kaki, juga rambut. Penampilan yang perfect adalah awal yang baik bagi seorang MC, seperti yang saya tegaskan tadi bahwa MC itu akan menjadi pusat perhatian dalam suatu acara.Â
Penampilan ini tentunya harus disesuaikan dengan jenis acara yang kita bawakan (acara formal atau acara semi-formal/hiburan). Satu hal lagi yang perlu kita perhatikan adalah kita harus datang ke lokasi acara paling telat 20-30 menit sebelum acara dimulai. Semakin cepat kita standby tentunya semakin baik. Hal ini penting sebab kita harus betul-betul bisa beradaptasi dan "menguasai" tempat acara.
Ambil posisi berdiri yang nyaman, rileks tapi tegap, dan kedua kaki sedikit terbuka. Awali dengan memberikan salam dan ucapan selamat pagi/siang/sore/malam. Selama membawakan acara kita harus ekspresif dan menjaga eye contact.Â
Usahakan selalu bertatap mata dengan audience. Jika ada tamu yang baru saja tiba, sambutlah dengan mengucapkan kata-kata "Selamat datang kami ucapkan kepada ................" tentunya dengan tidak lupa memandang pada tamu tersebut dengan ramah.Â
Untuk teknik berbicara yang baik harus benar-benar diperhatikan beberapa hal seperti intonasi yang tidak datar, santai dan tidak terlalu cepat, volume suara yang bulat, artikulasi (pengucapan kata) yang jelas, phrasing (jeda), serta power suara.
Hal lain yang perlu kita perhatikan adalah Jangan memukul, meniup atau selalu menggerak-gerakkan mikrofon.Usahakan posisi mikrofon tidak terlalu dekat dengan mulut untuk mencegah kualitas suara yang buruk.Â
Posisi mikrofon harus sesuai dengan mulut guna memastikan kualitas suara kita tidak cempreng. Untuk catatan-catatan, kita bisa menggunakan kertas yang terpotong rapi dengan tulisan yang teratur dan hindari mengangkat kertas terlalu tinggi sehingga bisa menutup wajah kita. Penting diingat jangan terlalu sering melihat catatan. Ketika audience terlihat mulai jenuh atau bosan,Â
MC harus peka dan segera melakukan "penanganan pertama", bisa dengan memberikan lelucon/hiburan ataupun hal-hal lain yang bisa meningkatkan semangat audience untuk mengikuti acara dengan khidmat hingga selesai. Intinya MC harus kreatif.
Sekali lagi, bagaimanapun MC adalah kunci penting penentu sukses atau tidaknya suatu acara. Maka, tampillah semaksimal mungkin. Jika penampilan kita bagus, tentunya bakalan di-call lagi pada acara-acara berikutnya sangat terbuka lebar untuk kita. Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H