PANTAI TANJUNG LAYAR
Besoknya barulah kami ke Pantai Tanjung Layar yang terkenal dengan 2 karangnya yang menjulang. Sayangnya kami kesiangan, karena suasana pantai saat itu persis kayak pasar. Banyak banget orang-orangnya. Saya juga agak naas, karena saat menyebrangi karang, saya lupa kalau HP masih di kantong celana, padahal air lautnya lumayan dalam. Rusak deh HP saya, sedihnya. Udah gitu, orang buang sampah dimana-mana lagi (walau bukan di lautnya). Beneran kayak pasar.
But the vacation must go on. Sorenya kami memutuskan menyewa ojek Rp 125.000/orang untuk mengantar kami ke obyek wisata lain, seperti Goa Lalay, Legon Pari, Karang Taraje dan Karang Beureum. Kalau dilihat di peta kayaknya dekat-dekat tuh, sempat merasa sayang juga sih bayar segitu. Tapi setelah ke sana, melihat tempat wisatanya dan melewati medan yang cukup sulit, ternyata memang worth it.
Sempat mikir, duh apa batal aja ya, tapi udah telanjur basah. Akhirnya kami berempat (om dan tante gak ikut) bareng guide pun jalan beriringan, menyusuri gua yang gelap dan airnya selutut.
Mana saya paling belakang pula, ntar kalau ada 'sesuatu' di belakang saya gimana dong. Mana guidenya arahin senternya ke langit-langit goa lagi, kalau ada 'penampakan' gimana. Rasanya udah mau pulang aja. Saya cuma bisa berdoa supaya Tuhan menjaga kami. Saat perjalanan mau berakhir dan melihat cahaya di ujung gua, itu rasanya legaaaaaaaa banget. Huff, gak jadi pipis di celana.
LEGON PARI
Next destination: Legon Pari. Ternyata jalan kesananya susah. Saking sulit medannya, pantat sampai sakit dan jantung deg-degan takut jatuh bo. Udah gitu lewat jembatan kayu yang goyang-goyang lagi. Ibu saya yang naik ojek di depan, beberapa kali menengok ke belakang dan teriak ke ojek saya, "Bang, bawanya hati-hati ya! Bawa anak saya itu!". Saya pun ngomong ke abangnya, "Tuh bang, kalo saya kenapa2, ntar digampar ibu saya lho." Si abang pun mendadak selow bawanya hehe.
Ternyata Legon Pari, Karang Taraje dan Karang Beureum itu tetanggaan. Cantik banget! Karena akses kesananya susah, turis-turis tidak seramai di Tanjung Layar. Kelebihan yang lain adalah pantai berpasirnya lebih aman untuk berenang. Ada gossip dari abang ojek, kalau tanah disitu sudah dibeli oleh Prabowo. Wow! Sayang tidak bisa lihat sunset di sini, jadi kamipun kembali ke Pasir Putih dekat penginapan demi sunset.
Terima kasih, Sawarna. Senang sekali ada pantai seindah ini di provinsi Banten tercinta. Orang-orangnya ramah, harga penginapan dan makanannya juga ramah. Sayangnya, kebersihannya kurang terjaga, juga karena memang gak ada tempat sampah! Akses dari Jakarta memang jauh (sekitar 250km atau 6 jam), tapi worth it!
Yang mau kesana, untuk penginapan, silakan kontak Bang Encep. Atau silakan cek blog ini: http://info-wisata-pantai.blogspot.co.id/2015/07/awas-calo-daftar-30-pengapan-atau.html