Media Sosial sebagai Media Pengganti Pembelajaran Offline

Pandemi COVID-19 berdampak ke berbagai sektor, mukai dari pendidikan, perekonomian, kesehatan dan lain lain. Virus COVID-19 pertama tercata berasal dari sebuah pasar hewan di Wuhan, China. Ahli virologi Michael Worobey mengatakan kasus Covid-19 pertama yang diketahui adalah seorang wanita yang pernah bekerja di sebuah pasar di Wuhan, China. 

Dari sisi ekonomi, dampak Covid-19 terlihat dari penurunan laju pertumbuhan ekonomi global. Covid-19 tidak hanya berdampak negatif pada kemerosotan pertumbuhan ekonomi di negara berkembang dan miskin, tetapi juga berdampak pada perekonomian negara maju. Beberapa negara maju bahkan telah jatuh ke dalam resesi yang dalam.

Dari sisi kesehatan, dampak Covid-19 telah memberikan dampak besar bagi kehidupan masyarakat di berbagai bidang, salah satunya bidang kesehatan. Dampak pandemi covid-19 terhadap bidang kesehatan adalah penurunan kesehatan karena banyak orang yang terpapar COVID-19 dan banyak yang stres karena takut dan takut tertular virus corona yang menurunkan daya tahan tubuh.

Selain berdampak pada sektor ekonomi dan sektor kesehatan, sektor pendidikan juga terkena dampak yang cukup fatal. Kegiatan mengajar harus dilakukan dari jarak jauh. 

Namun melihat kebijakan ini, banyak juga aspek yang belum siap menerapkan pembelajaran jarak jauh atau biasa disebut pembelajaran online. 

Pembelajaran jarak jauh ini tidak hanya membutuhkan kesiapan yang lebih baik, tetapi karena kapasitas masyarakat yang terbatas, kegiatan pembelajaran jarak jauh jelas tidak tersedia bagi banyak orang, banyak dari mereka tidak memiliki perangkat yang mendukung pembelajaran jarak jauh.

Seperti yang kita ketahui, penggunaan media sosial sebagai pengganti pembelajaran secara offline mulai marak di lakukan dimasa sekarang ini. Dikarenakan pandemi COVID-19 yang melanda hampir seluruh dunia, mau tidak mau kegiatan belajar mengajar harus tetap berjalan. 

Saat perpindahan pembelajaran di kelas berubah menjadi pembelajaran secara daring, terjadi perubahan yang signifikan. Mulai dari tidak terbiasanya pembelajaran secara daring dikarenakan sudah terbiasa belajar di kelas, tidak kondusifnya pembelajaran karena dapat terganggu oleh gawai karena tidak diawasi oleh pengajar karena tidak terlihat secara langsung.

Sebagai salah satu upaya mengurangi penyebaran Virus COVID-19, Universitas Aisyiyah Yogyakarta (UNISA) menerapkan pembelajaran secara online atau jarak jauh menggunakan media sosial. Seperti yang sudah tertera di judul, media sosial yang digunakan adalah Zoom, Google Meet, Youtube, Instagram, dan Whatsapp. 

Penggunaan media sosial tersebut berbeda-beda, Zoom dan Google Meet untuk kelas seperti biasa, Instagram dan Youtube biasanya digunakan untuk tugas tetapi ada juga dosen yang menggunakan untuk materi belajar. Dan Whatsapp digunakan untuk grup kelas, agar hubungan dosen dan mahasiswa terjaga.

Penggunaan media sosial sebagai pengganti belajar dikelas memeiliki pro dan kontra. Karena pembelajaran secara online juga memiliki banyak dampak negatif, diantaranya adalah pembelajaran yang kurang kondusif karena siswa sering kali terdistraksi oleh gawai, kelas yang kurang menarik karena hanya menatap layar, kurangnya interaksi sosial baik sesama siswa ataupun dengan pengajar, mengakali dengan hanya masuk kelas kemudian di tinggal, dan masih banyak lagi.

Apakah pembelajaran secara online tidak memiliki dampak positif? Tentu saja punya, diantaranya adalah, siswa memiliki waktu lebih banyak dengan keluarga karena biasanya jarang bertemu karena memiliki kesibukan masing masing. Metode belajar juga semakin bervariatif karena pembelajaran secara online dapat didapat dari mana saja. Mengeksplorasi teknologi untuk belajar, yang biasanya menggunakan gawai atau laptop hanya untuk kebutuhan hiburan sekarang digunakan untuk belajar.