Saya merupakan salah satu alumni dari fakultas dengan latar belakang pertanian di salah satu Perguruan Tinggi di  Jawa Timur. Tepatnya di Tahun 2011 saya menjadi mahasiswa baru di fakultas tersebut. Sebenarnya alasan saya memilih Fakultas ini juga masih membingungkan, karena pada saat itu saya lebih kepengen untuk menjadi dokter, dan kuliah di pertanian ini merupakan pilihan yang kedua.
Ok, kita abaikan terkait alasan-alasan saya dalam memilih fakultas dengan latar belakang pertanian ini. Kita bahas hal yang menjadi pertanyaan sesuai judul tulisan ini. Saya berasal dari keluarga petani dan merupakan hal yang menarik jika saya kuliah di pertanian. Dengan kuliah di pertanian saya bisa menerapkan ilmu-ilmu yang saya pelajari di lahan pertanian milik orang tua.
Namun hal lucu terjadi dari omongan tetangga saya saat saya memutuskan kuliah di pertanian. Muncul pernyataan unik dari tetangga saya tersebut.Â
Pernyataannya seperti ini "Lapo kuliah nang pertanian, lek mok nyangkul ae kene ae tak ulangi". Kalau dalam bahasa Indonesia artinya ngapain kamu kuliah di pertanian, kalau hanya belajar nyangkul sini saya ajari saja. Pernyataan tersebut merupakan ucapan asli dari tetangga saya dan sampai sekarang masih tergiang-ngian di telinga saya.Â
Meskipun pernyataan tersebut tidak sepenuhnya salah, tapi pemahaman terkait perkuliahan di pertanian jika hanya belajar mencangkul saja itu mungkin hanya mencangkup 1-2% saja. Mencangkul identik dengan kegiatan bercocok tanam. Padahal kuliah di pertanian tidak hanya menggeluti cocok tanam.
Mungkin sebagian besar orang awam termasuk tetangga saya tersebut, menganggap bahwa kuliah di pertanian hanya berputar-putar terkait cocok tanam saja, padahal tidak lho.Â
Kegiatan yang berhubungan dengan pertanian itu sangat luas, mulai dari kegiatan menghasilkan pangan, kegiatan memanfaatkan sumber energi, kegiatan penerapan teknologi, hingga kegiatan mengelola lingkungan hidup. Jadi anggapan kuliah di pertanian hanya mencangkul itu sepenuhnya salah besar ya. Saya ulangi lagi pernyataan itu salah besar!.
Berkaitan dengan salah satu tujuan dari kegiatan pertanian yaitu penghasil pangan. Presiden pertama bangsa Indonesia Ir. Soekarno pernah berpidato yang isinya Soal Pangan Adalah Soal Hidup Matinya Bangsa!. Pidato tersebut menunjukkan terdapat harapan besar kemajuan pertanian di Indonesia.
Ok ya gaes semoga disini kita sudah memahami bahwa lingkup pertanian yang salah satunya sebagai penghasil pangan itu sangat luas. Perlu diketahui karena cakupannya cukup luas lingkup pertanian juga terdiri atas diantaranya: tanaman pangan, tanaman perkebunan, kehutanan, pertenakan, dan perikanan. Luas banget kan? Iya gak sih, iyalah masa enggak.
Terus mungkin akan keluar pertanyaan lagi, setelah lulus kuliah, emang anak pertanian bisa jadi apa?. Meskipun tidak menutup kemungkinan setelah lulus kuliah akan menjadi petani, tapi saya berani menjamin petani yang lulusan kuliah pertanian pasti berbeda dengan petani tradisional.
Terus profesi apalagi yang bisa diambil lulusan pertanian?. Banyak loh gaes, sekarang apalagi di era berbagai macam produk pangan dari perusahaan.Â
Ahli teknologi pangan yang merupakan lingkup bidang pertanian sangat banyak dibutuhkan. Lulusan teknologi pangan bisa dibutuhkan sebagai ahli nutri pangan, ahli pengembangan produk pangan, dan pengawas terkait kegiatan produksi pangan.Â
Selain itu lulusan pertanian juga bisa bekerja di perkebunan sebagai tenaga pengawas, misalnya saja di perkebuna cokelat, dan masih banyak lagi.
Jadi kuliah dipertanian itu selain mulia karena membantu menyediakan bahan pangan juga cukup menarik loh. Banyak hal yang bisa dipelajari. Salam mahasiswa pertanian!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI