Sebelumnya, saya ingin memberikan penegasan (disclaimer) bahwa tulisan ini mungkin cocok untuk beginner, tetapi juga bisa menjadi reminder bagi penulis berpengalaman (expert).Â
Penting untuk dicatat bahwa tidak ada cara, metode, atau teori yang paling tepat dalam menulis. Setiap orang memiliki pendekatan, metode, dan referensi yang berbeda, tergantung pada pengalaman masing-masing (calon) penulis.
Apa itu menulis?
Menulis adalah cara untuk menangkap, merekam, menuangkan, dan berbagi pemikiran kamu. Konsep menulis ini seperti vaksinasi, di mana kamu merekam dan merilis ide-idemu, agar memiliki daya tahan ingatan yang kuat.
Ada yang bilang, sejelek-jeleknya tulisan adalah sekuat-kuatnya ingatan.
Ada dua jenis tulisan utama dalam kategori ini: pertama, tulisan untuk diri sendiri dengan kepentingan pribadi (curhat, buku harian, journaling); dan kedua, tulisan publik untuk orang lain, berkomunikasi, berbagi informasi, atau sekadar menghibur.
Contoh Kasus
Bayangkan suatu hari kamu tiba-tiba terperosok ke dalam lubang menganga di tengah jalan raya, menyebabkan cedera pada dirimu dan merusak kendaraanmu. Kecelakaan ini tidak hanya berdampak pada dirimu sendiri, tapi juga pada orang lain pengguna jalan. Ini bukan hanya masalah pribadi, melainkan menjadi masalah kepentingan umum.Â
Maka, jika kamu menuliskan pengalamanmu, termasuk curhat tentang biaya pengobatan dan perbaikan kendaraan, itu bisa menjadi sumber pengetahuan berharga bagi orang lain. Selain itu, tulisanmu bisa menjadi peringatan bagi para stakeholder dan pemangku kebijakan untuk memahami pentingnya perawatan dan keamanan infrastruktur jalan raya.
Namun, ada juga skenario lain. Bagaimana jika lubang maut itu malah ada di halaman depan rumahmu?Â