Iga Bajog Jogja: Kelezatan Olahan Sapi yang Terjangkau untuk Penggemar Kuliner

Mencari tempat makanan yang dapat memanjakan lidah bukanlah hal sederhana di tengah zaman disrupsi. Kebanyakan rumah makan saat ini lebih tertuju pada tampilan yang memanjakan mata, menjadi instagramable, daripada fokus pada pengolahan rasa. 

Oleh karena itu, saya tidak tergoda dengan konten makanan viral, karena belum tentu rasanya sebanding dengan popularitasnya. 

Selamat datang di Iga Bakar Jogja, atau yang lebih dikenal dengan Iga Bajog, sebuah warung makan yang sangat terkenal dan selalu ramai pengunjung.

Berbeda dengan banyak rumah makan lainnya yang lebih mengutamakan penampakan, Iga Bajog memiliki tagline yang meyakinkan, "Buka Terus Ora Tau Tutup," artinya mereka buka 24 jam non-stop dan lebih mengutamakan rasa.

Baca juga: Soto Ayam Simbok 1 di Yogyakarta: Sajian Soto Lezat dengan Porsi Jumbo dan Harga Terjangkau

Dengan tidak ada desain interior yang megah, suasana di Iga Bajog terasa hangat dan sederhana. Meja dan kursi yang luas memastikan kenyamanan bagi pengunjung tanpa membuatnya merasa pengap. 

Dapur yang terpisah juga memberikan manfaat tambahan dengan menjaga kualitas udara di dalam ruangan dan menghindari rasa gerah.

Di balik sederhananya tampilan interior, daya tarik utama Iga Bajog tetaplah kelezatan hidangan mereka.  

Baca juga: Menikmati Pertemuan yang Berkesan di Kokambar Yogyakarta: Oasis Damai dan Diskusi Filosofis

Kamu dapat menemukan dua cabang Iga Bajog yang siap menyajikan kenikmatan kuliner setiap saat. Cabang pertama berlokasi di Perempatan Ringroad Condongcatur, Jogja, tempat yang selalu ramai dan penuh dengan pengunjung yang menggemari cita rasa khas dari Iga Bajog.

Sedangkan cabang kedua berada di jalan Kuturaden, Kutu Patran, Sinduadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. 

Baca juga: Kopikuni: Teman Produktif di Tengah Hingar-bingar Kota Medan

Di sini, kamu dapat menemukan suasana yang bersahabat, serta menikmati sajian iga bakar yang menggugah selera.  

Pada Jumat, 4 Agustus 2023 lalu, saya mengunjungi cabang kedua Iga Bajog untuk menemani Sinyo dan saudaranya, para wisatawan dari Tasikmalaya.

Sinyo berkata dengan antusias, "Tujuan utama saya ke Jogja, ya ke sini."  

Kami semua pun merasa penasaran dan bersemangat untuk menikmati cita rasa khas Iga Bajog yang menjadi primadona di Jogja. Saat kami tiba, suasana warung yang ramah langsung menyambut kami.

Parkirannya yang luas dan gratis adalah salah satu kelebihan lain dari Iga Bajog. Pengunjung dapat dengan mudah menemukan tempat parkir tanpa perlu khawatir tentang biaya.

Namun, perlu diperhatikan bahwa akses ke Iga Bajog bisa sedikit sulit jika kamu menggunakan mobil karena harus masuk melalui jalan selokan Mataram yang berdampingan langsung dengan selokannya. 

Iga Bajog cabang kedua dibangun di lahan yang masih asri di antara persawahan dan pepohonan rindang di Kutu Patran, Sinduadi.

Jika kamu lebih memilih menggunakan kendaraan roda dua, akses ke Iga Bajog mungkin akan lebih mudah dan lancar.

Meskipun demikian, hal ini tidak menyurutkan minat para penggemar kuliner untuk datang dan menikmati hidangan lezat yang disajikan di tempat ini. 

Pengalaman kuliner yang tak terlupakan dan kenikmatan yang luar biasa dari hidangan mereka pasti sebanding dengan usaha yang kamu lakukan untuk sampai ke sana.

Karena Iga Bajog ini memang terkenal dengan kelezatan dan harga yang terjangkau. Orang bilang harganya enggak masuk akal untuk sekelas menu iga.

Warung ini menyediakan beraneka ragam olahan sapi yang menggoda selera. Dibuktikan dari pelanggan Iga Bajog tidak hanya berasal dari masyarakat Jogja saja, tetapi juga datang dari berbagai daerah.

Hidangan andalan Iga Bajog. Foto: Dok. Maheng

Dengan harga menu (saat artikel ini ditulis): Sop daging Rp9.000, Sate koyor Rp15.000 (5 tusuk), Sop iga Rp24.000, Iga Bakar Rp29.000 (isi 4-6 iga), Iga Samber gledek Rp29.000 (isi 4-6 iga), Iga Kuku Bima Rp79.000 (3/4 kg).

Selain berbagai macam olahan sapi seperti soto sapi dan iga bakar yang sudah saya sebutkan di atas, kamu juga bisa menikmati minuman segar di Iga Bajog. 

Uniknya, hampir semua minuman yang ditawarkan merupakan olahan susu sapi murni.

Di antara pilihan minuman tersebut, ada susu kayu manis, susu sereh, susu kayu secang, susu kayu jahe, es susu frambos, dan es susu melon. Semua minuman ini memiliki harga yang sama, yaitu Rp. 9 ribu.  

Hidangan andalan Iga Bajog. Foto: Dok. Maheng

Kami pun segera memesan satu porsi Iga Bakar, satu porsi Iga Kuku Bima.

Setelah menunggu beberapa saat, hidangan pun tiba di meja kami. Sinyo langsung sumringah dan tak sabar untuk mencicipi hidangan khas dari tempat ini.

Kami merasa kelezatan saat pertama kali menyantap iga bakar yang begitu lezat dan menggoyang lidah. 

Sinyo lantas berinisiatif, "Gimana kalau kita pesan satu porsi lagi?" lantas saya menimpali, "Habisin ya." 

Suasana kebersamaan dan kelezatan makanan di Iga Bajog membuat momen ini menjadi pengalaman kuliner yang tak terlupakan bagi kami. Setelah puas menikmati makanan, kami pun bertukar cerita dan saling tertawa, menguatkan ikatan pertemanan kami semakin erat. 

Saat meninggalkan warung, kami semua sepakat bahwa Iga Bajog memang pantas menjadi tujuan utama bagi wisatawan yang berkunjung ke Jogja. 

Pengalaman kuliner yang istimewa ini benar-benar menyempurnakan perjalanan kami dan membuat kami ingin kembali lagi ke sini suatu hari nanti.

***
Jika Anda telah sampai di sini, terima kasih telah membaca. Jangan ragu untuk meninggalkan kritik dan saran di kolom komentar agar saya dapat menulis dengan lebih baik lagi. [Mhg].