Mohon tunggu...
Mahéng
Mahéng Mohon Tunggu... Penulis - Author

Redaktur di Gusdurian.net dan CMO di Tamasya Buku. Penulis feature dan jurnalisme narasi di berbagai media.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Salat Jumat dan Makna yang Lebih Dalam: Bukti Cinta dan Pengabdian, Bukan Transaksi Materi

7 Juli 2023   14:58 Diperbarui: 7 Juli 2023   15:04 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini bukan bicara tentang benar atau salah, karena itu adalah perdebatan yang tidak ada habisnya. Namun, pertanyaan yang lebih tepat adalah apakah itu bijak atau tidak?

Menurut catatan Huffington Post, dari setiap udara yang kita hirup, 20 persen di dalamnya terdiri dari oksigen. Sebagian besar sisanya adalah nitrogen. Dari 20 persen oksigen tersebut, kita menghembuskan kembali sekitar 15 persen oksigen dan 5 persen sisanya telah berubah menjadi karbondioksida. 

Nah, dalam sehari, diperkirakan manusia dewasa membutuhkan 550 liter oksigen murni. Jika oksigen dijual, berapa uang yang harus kita keluarkan untuk membelinya?

Harga oksigen murni yang dijual bebas saat ini adalah Rp25.000 per liter. Jadi, jika kita menghitung berdasarkan kebutuhan tersebut, berarti kita harus mengeluarkan Rp13.750.000 per hari.

Dan kita salat Jumat hanya selama 15 menit. Bagaimana jika situasinya dibalik, dan Tuhan meminta kita untuk membayar oksigennya?

Itu belum termasuk matahari, air, hingga mata yang kita gunakan untuk melihat.

Kalau kita kembali ke konsep "gagal" atau "berhasil" dan "lulus" atau "tidak lulus", serta membawanya dalam konteks Jumat, sejauh ini dalam hidup ini tidak ada istilah mutlak "berhasil" atau "gagal".

Sebagai seorang muslim, kita memahami bahwa kehidupan manusia dimulai dari alam arwah (ruh), alam rahim, alam dunia, alam barzakh, hingga akhirnya alam akhirat. 

Kita baru hidup di alam ketiga, jadi bagaimana mungkin kita sudah memutuskan apakah kita "berhasil" atau "gagal" padahal masih ada dua alam yang harus kita hadapi di masa depan?

Sekali lagi, salat Jumat untuk mengharap makanan atau bahkan mengharap surga sah dan diperbolehkan. Namun, itu tidak sepenuhnya mencerminkan arete atau virtue kita sebagai manusia. 

Tugas kita sebagai manusia adalah hidup sebaik-baiknya sesuai dengan potensi yang kita miliki. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun