Mohon tunggu...
Mahéng
Mahéng Mohon Tunggu... Penulis - Travel Writer

Lahir di Aceh, Terinspirasi untuk Menjelajahi Indonesia dan Berbagi Cerita Melalui Karya

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Tragedi Pembakaran Sekolah dan Inner Child: Mengapa Pola Asuh Penting?

5 Juli 2023   18:33 Diperbarui: 8 Juli 2023   02:20 1567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi emosi orangtua kepada anak Foto: Shutterstock.com via Kompas.com

Saya setuju dengan Agstried Piethers, psikolog anak dan pendidikan, yang dikutip oleh Henry Manampiring dalam buku Filosofi Teras. 

Menurut Agstried, seringkali orang tua (mungkin juga guru?) memiliki tuntutan yang tidak realistis terhadap perkembangan putra-putri mereka.

Senada dengan apa yang disampaikan Patresia, "anak bukan buku kosong tempat orang tua bebas menorehkan apa saja sekehendak mereka". 

Mereka tidak boleh mengabaikan bahwa peran orang tua (mungki juga guru?) yang ideal adalah sebagai pembimbing, pemandu, atau fasilitator, bukan atasan, penguasa, apalagi diktator. 

 

 ***
Jika Anda telah sampai di sini, terima kasih telah membaca. Jangan ragu untuk meninggalkan kritik dan saran di kolom komentar agar saya dapat menulis dengan lebih baik lagi. [Mhg].
 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun